Humblebrag: Merendah atau Memamerkan?
Humblebrag, atau yang juga dikenal sebagai “merendah dengan pamer,” adalah perilaku di mana seseorang mencoba untuk merendahkan diri sendiri secara samar-samar sambil sebenarnya bermaksud untuk memamerkan prestasi atau kelebihannya. Istilah ini merupakan kombinasi dari kata “humble” yang berarti merendah diri dan “brag” yang berarti memamerkan diri. Fenomena ini sering terjadi di media sosial dan percakapan sehari-hari. Pada awalnya, mungkin terlihat sebagai bentuk moderasi atau kesopanan, tetapi pada intinya, humblebrag adalah cara seseorang menunjukkan diri mereka tanpa terlihat sombong secara langsung.
Baca juga: Membuat Kesempatan Kerja dengan First Impression yang Baik
Mengidentifikasi Humblebrag
Menyamarkan Prestasi
Humblebrag sering kali dimulai dengan pernyataan yang merendahkan atau mengeluh tentang suatu situasi, tetapi pada akhirnya, orang tersebut memamerkan prestasi mereka. Misalnya, “Aduh, capek ya setelah berhasil memenangkan kompetisi lari marathon kemarin.”
Berbagi Prestasi di Tengah Keluhan
Orang yang menggunakan humblebrag akan menggabungkan keluhan dengan pameran tentang pencapaian mereka. Contoh, “Jadwal saya sudah sangat padat, hampir tak ada waktu untuk berlibur di pantai mewah akhir pekan yang lalu.”
Modesty Sebagai Alat Pamer
Beberapa orang mungkin mencoba memamerkan diri dengan cara berpura-pura merendah dan tidak menyadari bahwa pesan sebenarnya adalah prestasi mereka. Contoh, “Oh, aku tidak tahu kalau lukisan yang aku buat bisa laku seharga begitu tinggi.”
Baca juga: Kisah di Balik Mukbang: Asal-usul dan Perkembangannya
Mengapa Orang Melakukan Humblebrag?
Penampilan Lebih Menarik
Beberapa orang mungkin percaya bahwa humblebrag membuat mereka terlihat lebih menarik di mata orang lain karena mereka tidak terlihat sombong.
Validasi dan Pengakuan
Orang-orang mungkin mencari pengakuan atau validasi atas prestasi mereka dan menggunakan humblebrag sebagai cara untuk mendapatkan pujian tanpa terlihat terlalu sombong.
Meredam Kritik
Dengan merendahkan diri sendiri seolah-olah mereka tidak berusaha untuk memamerkan diri, orang-orang berharap dapat menghindari kritik yang mungkin timbul jika mereka secara langsung memamerkan prestasi.
Baca juga: Pentingnya Belajar Bahasa Inggris Melalui Film maupun TV Series
Efek Humblebrag pada Orang Lain
Meskipun niat awal dari humblebrag adalah untuk terlihat rendah hati, dampaknya bisa jadi sebaliknya. Beberapa orang mungkin merasa terganggu atau tidak tulus dengan perilaku ini. Sebaliknya, lebih baik untuk secara tulus berbicara tentang prestasi atau keberhasilan tanpa berpura-pura merendahkan diri.
Tips Menghindari Humblebrag
- Bersikap Jujur: Berbicaralah dengan jujur tentang prestasi dan keberhasilan Anda tanpa merendahkan diri atau memamerkan.
- Fokus pada Keterbukaan: Berbagi cerita tentang perjalanan Anda mencapai sukses, sehingga orang lain dapat merasa terinspirasi daripada merasa terganggu.
- Berempati: Dengarkan orang lain dan tunjukkan empati terhadap perasaan mereka. Jika seseorang menghadapi kesulitan, hindari memamerkan kebahagiaan Anda di depan mereka.
- Hormati Prestasi Orang Lain: Jangan meremehkan pencapaian orang lain atau mencoba menyaingi mereka dengan humblebrag.
Baca juga: Mengenal Lebih dalam Perbedaan Antara GMAT Test dan GRE Test
Humblebrag adalah fenomena sosial yang mungkin sering kita temui dalam percakapan sehari-hari dan media sosial. Meskipun tujuan awalnya mungkin untuk merendahkan diri sendiri, dampaknya bisa terasa sebaliknya. Sebagai gantinya, lebih baik berbicara dengan jujur tentang prestasi kita tanpa perlu berpura-pura merendahkan diri. Dengan saling menghargai dan berempati, kita dapat menciptakan komunikasi yang lebih positif dan tulus.
Seni Humble-Braging Secara Profesional
Dalam dunia pengembangan karir, menguasai keterampilan menyajikan diri sendiri sangat penting. Meskipun kita diajari untuk merendahkan diri dibandingkan merasa bangga, penting untuk menemukan keseimbangan di mana Anda dapat efektif menampilkan pencapaian Anda tanpa terkesan sombong. Keseimbangan yang halus inilah yang disebut “humble brag profesional.”
Perjalanan untuk membangun karir yang sukses melibatkan promosi diri yang berkelanjutan, dan ini dimulai jauh sebelum wawancara kerja. Membuat resume atau CV Anda adalah langkah awal, menekankan pentingnya dokumen yang terstruktur dengan baik.
Selain itu, setelah mendapatkan peran, setiap hari di tempat kerja adalah kesempatan untuk terus menunjukkan nilai Anda bagi organisasi.
Mengenali kapan dan bagaimana menggunakan seni humble brag profesional sangat penting. Di pasar kerja yang kompetitif saat ini, cara Anda mempresentasikan diri dapat berdampak signifikan pada lintasan karir Anda. Para pengusaha selalu mencari bakat terbaik, dan kemampuan Anda untuk memposisikan diri, baik selama wawancara maupun setelah mendapatkan posisi, dapat menjadi faktor penentu karir.
Mari kita mulai dengan membedakan antara promosi diri (humble brag profesional) dan membanggakan secara terang-terangan.
Membedakan Antara Promosi Diri dan Memamerkan Diri
Meskipun kedua konsep ini mungkin tampak mirip, keduanya memiliki perbedaan halus. Pertimbangkan dua contoh berikut:
Contoh 1: Memamerkan Diri
“Saya pasti penulis terbaik di perusahaan saya sebelumnya. Agen lain sering mendekati saya untuk bekerja, tetapi saya menolak karena atasan saya saat ini terus menawarkan kenaikan gaji untuk mempertahankan saya.”
Contoh 2: Promosi Diri (Humble Brag Profesional)
“Selama tiga tahun terakhir, saya memimpin 17 kampanye pemasaran yang luas, mengawasi proses penciptaan konten dari konsep hingga pelaksanaan. Tahun ini saja, usaha saya menyebabkan peningkatan luar biasa sebesar 50% dalam lalu lintas situs web.”
Kedua pernyataan tersebut membahas kualitas pekerjaan, tetapi hanya Contoh 2 yang memenuhi syarat sebagai humble brag profesional. Mengapa? Pertama-tama, Contoh 1 terutama bergantung pada pernyataan kualitatif, menekankan pentingnya diri tanpa mengkaji pencapaian. Contoh 2, sebaliknya, mencakup metrik kuantitatif, memberikan bukti yang dapat diukur tentang keberhasilan.
Selama wawancara, fokuskan pencapaian yang dapat diukur seperti promosi, angka penjualan, penghematan biaya, pendapatan yang dihasilkan, peningkatan proses, dan lainnya.
Elemen Kunci untuk Promosi Diri yang Efektif
Untuk menguasai seni humble brag profesional, pertimbangkan lima elemen kunci ini:
1. Pandangan Diri sebagai Produk
Meskipun mungkin terasa tidak pribadi, mengkonseptualisasikan diri Anda sebagai produk memungkinkan penyajian yang objektif tentang kekuatan dan pencapaian Anda. Bayangkan menyajikan barang berharga kepada sekelompok teman. Tekankan fitur, manfaat, dan ketidakdapatan. Kenali atribut Anda dan jawab pertanyaan tentang “produk” Anda dengan percaya diri.
2. Menyusun Narasi yang Kohesif
Sajikan pencapaian Anda dalam urutan yang logis. Hindari penyajian yang terpecah belah dengan angka-angka acak. Manfaatkan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menyusun tanggapan, memastikan kejelasan.
3. Fokus pada Kebutuhan Perusahaan
Sesuaikan promosi diri dengan kebutuhan perusahaan. Teliti tujuan, budaya, dan deskripsi pekerjaan mereka. Sertakan kata kunci dari deskripsi pekerjaan dalam humble brag profesional Anda. Misalnya, soroti sifat yang detail-orientasi jika itu adalah persyaratan pekerjaan yang penting.
4. Biarkan Angka Berbicara
Kuantifikasi pencapaian dengan angka sebisa mungkin. Angka memberikan bukti konkret tentang dampak. Gunakan persentase, angka-angka khusus, dan statistik untuk memperkuat klaim Anda. Pertahankan keseimbangan antara data dan penyampaian cerita yang ringkas.
5. Tetap Perhatian
Sambil memamerkan pencapaian adalah hal penting, pertahankan orientasi pada pihak yang mewawancarai. Beri ruang untuk pertanyaan dan eksplorasi pencapaian Anda. Tunjukkan penerimaan dan fleksibilitas selama percakapan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apa yang membedakan humblebrag dengan sekadar merendahkan diri?
Humblebrag mencakup merendahkan diri sambil menyertakan pameran tentang prestasi atau keberhasilan.
Bagaimana cara menghindari melakukan humblebrag?
Berbicaralah dengan jujur, fokus pada keterbukaan, dan tunjukkan empati terhadap perasaan orang lain.
Apakah humblebrag bisa merusak hubungan sosial?
Ya, beberapa orang mungkin merasa terganggu atau tidak tulus dengan perilaku humblebrag.
Kenapa beberapa orang senang melakukan humblebrag?
Beberapa orang mungkin mencari validasi atau pengakuan atas prestasi mereka tanpa terlihat terlalu sombong.
Apakah humblebrag hanya terjadi di media sosial?
Tidak, humblebrag juga dapat terjadi dalam percakapan sehari-hari di antara teman atau kolega.
Sebagai kesimpulan, menemukan keseimbangan yang tepat antara percaya diri dan rendah hati dalam promosi diri dapat menjadi tantangan. Namun, dengan menekankan pencapaian yang dapat diukur, sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, dan berlatih dalam menjawab, Anda dapat dengan efektif menyampaikan nilai Anda tanpa terlihat sombong. Ingatlah, pencapaian Anda mencerminkan dedikasi dan kerja keras; tidak perlu menyembunyikan kebanggaan dan semangat Anda terhadap mereka.
Ketika Anda mempersiapkan wawancara, pertimbangkan untuk mencatat pencapaian Anda dan berlatih dengan keras, mensimulasikan skenario wawancara. Latihan ini membantu mengasah keterampilan promosi diri, memastikan Anda menemukan keseimbangan yang tepat dalam menyajikan diri dengan percaya diri dan profesional.
Semoga sukses dalam perjalanan karir Anda, dan semoga humble brag profesional Anda membuka pintu kesuksesan!