Tips Kegiatan Ngabuburit untuk Mahasiswa di Korea Selatan
Bulan Ramadan adalah momen yang sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Korea Selatan.
Meskipun jauh dari keluarga dan tanah air, mahasiswa Muslim tetap bisa merasakan suasana Ramadan dengan berbagai kegiatan ngabuburit yang bermanfaat dan menyenangkan.
Ngabuburit yang secara tradisional berarti menunggu waktu berbuka puasa dengan aktivitas seru, bisa menjadi ajang untuk memperdalam wawasan, menjelajahi budaya, hingga mempererat ukhuwah Islamiyah dengan sesama Muslim di Korea.
Berikut ini beberapa ide kegiatan ngabuburit yang bisa dilakukan oleh mahasiswa muslim di Korea Selatan:
Baca juga: Inilah 4 Masjid Terbesar yang ada di Korea Selatan
1. Mengulik Info Wisata Muslim di Korea
Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan perkembangan yang pesat dalam industri pariwisata. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa negara ini juga ramah terhadap wisatawan Muslim.
Saat ngabuburit, mahasiswa bisa menghabiskan waktu dengan mencari informasi tentang destinasi wisata Muslim-friendly di Korea. Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi antara lain:
- Itaewon dan Seoul Central Mosque: Itaewon merupakan kawasan yang dikenal dengan komunitas Muslimnya. Di sini, mahasiswa bisa menemukan berbagai restoran halal dan toko yang menjual produk halal.
- Nami Island: Pulau cantik ini memiliki fasilitas yang ramah bagi wisatawan Muslim, seperti ruang salat dan restoran halal.
- Jeju Island: Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Pulau Jeju juga memiliki restoran bersertifikat halal dan tempat-tempat menarik yang bisa dieksplorasi.
Dengan mengulik informasi tentang wisata yang Muslim-friendly, mahasiswa bisa merencanakan perjalanan seru untuk akhir pekan atau libur panjang, sekaligus memperdalam pengalaman Ramadan mereka di negeri ginseng tersebut.
2. Mengulik Sejarah Islam di Korea
Meskipun Islam bukan agama mayoritas di Korea Selatan, sejarah Islam di negara ini memiliki akar yang cukup dalam. Bagi mahasiswa yang gemar belajar sejarah, ngabuburit bisa diisi dengan menelusuri jejak perkembangan Islam di Korea.
Islam mulai masuk ke Korea Selatan pada tahun 1950-an, saat Perang Korea berlangsung. Saat itu, tentara Muslim dari Turki yang tergabung dalam pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkenalkan Islam kepada masyarakat Korea.
Dari sinilah komunitas Muslim mulai terbentuk dan berkembang hingga saat ini. Beberapa cara untuk lebih memahami sejarah Islam di Korea antara lain:
- Mengunjungi Seoul Central Mosque: Masjid ini merupakan masjid pertama di Korea yang dibangun pada tahun 1976 dan menjadi pusat komunitas Muslim di negara tersebut.
- Mempelajari kisah masuknya Islam ke Korea melalui buku dan jurnal akademik: Banyak penelitian yang membahas bagaimana Islam berkembang di Korea dan bagaimana komunitas Muslim di sana beradaptasi dengan budaya lokal.
- Berdiskusi dengan komunitas Muslim lokal: Bergabung dengan komunitas Muslim di Korea bisa memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana kehidupan Muslim di sana.
Dengan memahami sejarah Islam di Korea, mahasiswa Muslim akan lebih menghargai perjuangan komunitas Muslim terdahulu dan merasa lebih terhubung dengan sesama Muslim di negara tersebut.
3. Beribadah di Masjid Terdekat
Menjalankan ibadah selama bulan Ramadan di perantauan bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, salah satu cara terbaik untuk menikmati ngabuburit adalah dengan mengunjungi masjid terdekat.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi pusat kegiatan komunitas Muslim di Korea Selatan. Beberapa masjid yang bisa dikunjungi antara lain:
- Seoul Central Mosque (Seoul)
- Busan Al-Fatah Mosque (Busan)
- Ansan Mosque (Ansan, Gyeonggi-do)
Di masjid, mahasiswa bisa melakukan berbagai kegiatan seperti:
Baca juga: Mengapa Belajar Bahasa Prancis Dapat Membuka Peluang Karier?
- Salat berjamaah, termasuk salat magrib dan tarawih.
- Mengikuti kajian keislaman yang sering diadakan menjelang berbuka puasa.
- Bersosialisasi dengan sesama Muslim dari berbagai negara, memperluas jaringan pertemanan, dan berbagi pengalaman menjalani Ramadan di negeri orang.
Bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari masjid, mencari mushala atau tempat shalat di kampus atau area umum bisa menjadi alternatif yang baik. Banyak universitas di Korea Selatan yang menyediakan ruang shalat untuk para mahasiswa Muslim.
4. Hunting Menu Takjil di Korea
Berbuka puasa dengan makanan khas tanah air tentu menjadi impian banyak mahasiswa Indonesia di Korea Selatan.
Namun, jika sulit menemukan makanan khas Indonesia, mahasiswa bisa mencoba hunting menu takjil khas Korea yang halal dan aman untuk dikonsumsi.
Beberapa makanan Korea yang cocok untuk berbuka puasa antara lain:
- Patbingsu: Es serut khas Korea dengan topping kacang merah dan buah-buahan segar.
- Hotteok: Pancake manis dengan isian kacang, madu, dan kayu manis, cocok untuk camilan berbuka.
- Tteok (kue beras): Ada berbagai jenis tteok yang bisa menjadi pilihan takjil manis dan mengenyangkan.
- Sikhye: Minuman tradisional berbasis beras yang menyegarkan dan sering dikonsumsi setelah makan.
Selain berburu takjil di restoran halal atau toko Muslim-friendly, mahasiswa juga bisa mencoba memasak sendiri di tempat tinggal mereka. Banyak bahan makanan halal yang kini tersedia di supermarket tertentu di Korea, seperti di Itaewon atau toko online khusus makanan halal.
5. Belajar Budaya Korea
Menghabiskan waktu ngabuburit dengan belajar budaya Korea bisa menjadi pengalaman yang menarik.
Ramadan di perantauan bisa menjadi kesempatan emas untuk lebih memahami budaya tempat tinggal sementara, sekaligus membangun pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan masyarakat setempat.
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain:
- Belajar Bahasa Korea: Menggunakan waktu sebelum berbuka untuk meningkatkan kemampuan bahasa Korea bisa sangat bermanfaat, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun akademik.
- Menonton Drama atau Film Korea: Pilihlah film atau drama yang mengandung nilai-nilai budaya Korea untuk lebih memahami cara berpikir dan kehidupan masyarakatnya.
- Mengunjungi Tempat Bersejarah: Korea memiliki banyak tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi, seperti Gyeongbokgung Palace atau Bukchon Hanok Village.
Dengan mengenal lebih dalam tentang budaya Korea, mahasiswa Muslim dapat lebih mudah beradaptasi dan menjalani kehidupan yang lebih nyaman di sana.
6. Mengikuti Kegiatan Komunitas Muslim
Selain beraktivitas sendiri, mahasiswa Muslim di Korea Selatan juga bisa ngabuburit dengan bergabung dalam komunitas Muslim.
Banyak komunitas mahasiswa Muslim yang mengadakan berbagai kegiatan selama Ramadan, seperti buka puasa bersama, kajian Islam, hingga program berbagi dengan masyarakat setempat.
Baca juga: Tertarik Jadi Idol di Korea Selatan? Dua Kampus Ini Jawabannya!
Beberapa komunitas yang bisa diikuti antara lain:
- Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Korea: Sering mengadakan acara Ramadan seperti iftar bersama dan kajian keislaman.
- Komunitas Muslim di Masjid Setempat: Bisa menjadi tempat bertemu Muslim dari berbagai negara dan berbagi pengalaman Ramadan.
Dengan aktif dalam komunitas, Ramadan di Korea akan terasa lebih hangat dan penuh kebersamaan.
Ingin Kuliah di Korea Selatan?
Ngabuburit di Korea Selatan bagi mahasiswa Muslim bisa menjadi pengalaman yang seru dan bermakna.
Dengan berbagai kegiatan seperti mengulik wisata Muslim, belajar sejarah Islam di Korea, beribadah di masjid terdekat, berburu takjil halal, hingga belajar budaya Korea, Ramadan di negeri orang tetap bisa dijalani dengan penuh makna dan kebersamaan.
Jika kamu adalah mahasiswa yang sedang bersiap untuk menempuh pendidikan di Korea Selatan, persiapan menghadapi ujian TOPIK (Test of Proficiency in Korean) sangat penting.
Ultimate Education menyediakan kursus dan bimbingan belajar khusus untuk ujian TOPIK, dengan materi yang disesuaikan untuk semua level.
Dengan bimbingan dari tutor profesional, kamu bisa lebih percaya diri dalam menghadapi tes bahasa Korea. Jangan ragu untuk bergabung dengan Ultimate Education dan raih skor TOPIK terbaikmu!