Stop pakai Kalimat Ini dalam Motivation Letter Beasiswa!
Motivation letter adalah salah satu dokumen terpenting dalam pendaftaran beasiswa.
Melalui dokumen ini, kamu memiliki kesempatan untuk menunjukkan siapa kamu, apa tujuan kamu, dan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa.
Namun, banyak pelamar yang gagal memanfaatkan kesempatan ini karena menggunakan kalimat yang kurang tepat atau terlalu klise.
Berikut adalah jenis kalimat yang sebaiknya kamu hindari dalam motivation letter, lengkap dengan tips dan contoh penggantinya.
Baca juga: Mengenal Tes DELF! Sertifikasi Bahasa Prancis yang Diakui Dunia
1. Kalimat yang Abstrak
Contoh yang Salah:
“Saya ingin kuliah di luar negeri melalui beasiswa X karena dapat mendukung mimpi dan jalan saya menuju kesuksesan.”
Mengapa Harus Dihindari?
Kalimat ini terlalu abstrak dan tidak memberikan gambaran spesifik mengenai tujuan kamu.
Pihak pemberi beasiswa mencari kandidat dengan rencana yang jelas dan relevan, bukan sekadar impian yang tidak terarah.
Tips: Fokus pada hal spesifik. Jelaskan bagaimana beasiswa dan pendidikan luar negeri berhubungan dengan karier dan rencana jangka panjang kamu.
Contoh yang Benar:
“Melalui beasiswa X, saya ingin mendalami bidang renewable energy untuk menciptakan inovasi yang dapat mendukung transisi energi di negara saya. Saya percaya pendidikan di universitas Y akan memberi saya pengetahuan dan jaringan global yang diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut.”
2. Kalimat yang Bersifat Self-Claim
Contoh yang Salah:
“Saya merupakan orang yang cepat beradaptasi dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.”
Mengapa Harus Dihindari?
Pernyataan seperti ini bersifat subjektif dan tidak didukung oleh bukti yang konkret.
Komite seleksi akan lebih terkesan jika kamu dapat memberikan contoh nyata daripada sekadar menyebutkan kata sifat.
Tips: Sampaikan pengalaman atau situasi yang menunjukkan kualitas tersebut. Ceritakan apa yang kamu lakukan dan hasilnya.
Baca juga: Ingin Kuliah di Jerman? Kenali Dulu Apa Itu TestDaF
Contoh yang Benar:
“Sebagai ketua tim riset di universitas, saya memimpin lima anggota untuk menyelesaikan penelitian tentang biomaterial selama enam bulan. Dengan komunikasi yang efektif dan pembagian tugas yang jelas, kami berhasil mempresentasikan hasil penelitian tersebut dalam konferensi internasional.”
3. Kalimat yang Terlalu Umum
Contoh yang Salah:
“Sejak kecil, saya sudah bermimpi untuk kuliah di luar negeri.”
Mengapa Harus Dihindari?
Kalimat seperti ini terdengar klise dan tidak memberikan informasi yang baru tentang diri kamu.
Hampir semua pelamar memiliki mimpi yang sama, jadi kamu perlu menunjukkan apa yang membuat ceritamu unik.
Tips: Gunakan cerita konkret dan terbaru yang relevan dengan tujuan beasiswa.
Contoh yang Benar:
“Inspirasi untuk melanjutkan studi di luar negeri datang ketika saya mengikuti program pertukaran pelajar di Jerman. Pengalaman tersebut membuka wawasan saya tentang sistem pendidikan yang inovatif dan kolaborasi lintas budaya, yang saya yakini dapat membantu saya berkontribusi lebih besar dalam pengembangan teknologi pangan di Indonesia.”
4. Kalimat yang Diskriminatif
Contoh yang Salah:
“Melalui beasiswa ini, saya ingin membuktikan bahwa orang dengan latar belakang seperti saya mampu lebih sukses dibandingkan yang lain.”
Mengapa Harus Dihindari?
Baca juga: Pahami Cara Penilaian Tes IELTS Sebelum Menetapkan Target Skor
Kalimat ini dapat dianggap diskriminatif karena membandingkan diri kamu dengan kelompok lain.
Motivation letter sebaiknya berfokus pada perjuangan pribadi, bukan pada perbandingan atau klaim negatif tentang orang lain.
Tips: Gunakan kalimat yang netral dan fokus pada perjalanan kamu tanpa menyebutkan atau menyinggung pihak lain.
Contoh yang Benar:
“Sebagai seseorang dari daerah terpencil, saya menghadapi keterbatasan akses pendidikan. Namun, saya berhasil menyelesaikan studi sarjana dengan predikat cum laude dan aktif dalam berbagai program pengabdian masyarakat. Melalui beasiswa ini, saya ingin melanjutkan perjuangan untuk menciptakan perubahan positif di komunitas saya.”
Maksimalkan Persiapan kamu dengan Ultimate Education
Persiapan adalah kunci untuk membuat motivation letter yang kuat dan memikat.
Untuk mendukung perjalananmu menuju kuliah di luar negeri, kamu dapat memanfaatkan layanan dari Ultimate Education.
Di sini, kamu akan dibimbing oleh mentor dan pengajar profesional untuk menguasai persiapan penting, seperti:
- Sertifikasi IELTS dan TOEFL
- Program A-Level
- Kelas persiapan motivasi dan wawancara beasiswa
Dengan pendekatan yang terarah dan bimbingan yang tepat, peluang kamu untuk mendapatkan beasiswa impian akan semakin besar.
Segera mulai persiapanmu dan wujudkan mimpi untuk kuliah di luar negeri!