Memahami Perbedaan GRE dan IELTS
GRE dan IELTS umumnya diikuti oleh mahasiswa internasional untuk tujuan yang berbeda, tetapi banyak mahasiswa yang kurang jelas tentang perbedaan antara GRE vs IELTS. Tes standar ini sangat penting bagi penutur bahasa Inggris non-asli yang mencari masuk ke universitas asing. Perbedaan utama antara GRE dan IELTS terletak pada fokusnya: IELTS mengukur kemahiran berbahasa Inggris, sementara GRE menilai kemampuan analitis, verbal, dan penalaran.
GRE adalah ujian pascasarjana yang diakui secara luas yang mengukur kemampuan verbal dan kuantitatif mahasiswa. Ini diterima oleh banyak institusi internasional untuk program pascasarjana. Sebaliknya, IELTS adalah tes bahasa yang diakui secara global yang mengukur kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan untuk menentukan kemahiran berbahasa Inggris. Setelah membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang jelas tentang perbedaan kunci antara GRE dan IELTS, tes mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda, bagaimana mempersiapkannya, dan tanggal ujian yang akan datang.
Baca juga: Tips Efektif Belajar IELTS Secara Mandiri
Perbedaan Antara GRE dan IELTS
GRE (General Records Examinations) dan IELTS (International English Language Testing System) adalah dua tes standar yang melayani tujuan yang berbeda dan melayani segmen siswa yang berbeda, terutama penutur bahasa Inggris non-asli yang bercita-cita untuk belajar di luar negeri. Memahami perbedaan antara GRE dan IELTS penting bagi individu yang merencanakan perjalanan akademik atau profesional mereka di negara asing.
Akronim
Perbedaan pertama yang mencolok terletak pada akronim mereka. GRE singkatan dari General Records Examinations, menekankan pada penilaian keterampilan yang luas, sementara IELTS singkatan dari International English Language Testing System, menyoroti fokusnya pada kemahiran berbahasa.
Keterampilan yang Diuji
Perbedaan inti terletak pada keterampilan yang dinilai. GRE mengevaluasi tulisan analitis, penalaran kuantitatif, dan penalaran verbal. Ini bertujuan untuk mengukur kemampuan seorang kandidat untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah yang kompleks, dan memahami bahasa tertulis dan lisan pada tingkat tinggi. Sebaliknya, IELTS mengevaluasi kemahiran berbahasa Inggris seorang kandidat dalam empat area kunci: mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Ini terutama berfokus pada keterampilan berbahasa dan komunikasi.
Pelajari bagaimana GRE, tes komprehensif yang mengukur kemampuan verbal, kuantitatif, dan analitis, dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan tempat di program yang Anda inginkan, disini.
Audience Intended
GRE pada dasarnya dirancang untuk lulusan sarjana dan mahasiswa sarjana yang bercita-cita untuk mengejar program master dan doktor di berbagai universitas di luar negeri. Ini mengasumsikan tingkat kemampuan akademik tertentu dan seringkali menjadi persyaratan untuk masuk ke program pascasarjana. Di sisi lain, IELTS melayani penutur bahasa Inggris non-asli yang perlu menunjukkan kemahiran berbahasa Inggris mereka untuk tujuan pekerjaan atau pendidikan. Ini berfungsi sebagai prasyarat untuk mendapatkan pekerjaan atau peluang pendidikan di negara-negara di mana bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi utama.
Kriteria Kelayakan
GRE biasanya diikuti oleh mahasiswa pascasarjana atau mereka yang hampir lulus dari program sarjana mereka. Ini adalah persyaratan umum untuk studi pascasarjana. Sebaliknya, IELTS dapat diikuti oleh individu yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat 12 mereka, sehingga dapat diakses oleh beragam jenis pelamar.
Pengelolaan Organisasi
Kedua tes ini dikelola oleh organisasi yang berbeda. GRE diadakan oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah organisasi ujian terkenal di Amerika Serikat. IELTS, di sisi lain, dikelola oleh konsorsium organisasi, termasuk British Council, IDP Education, dan Cambridge Assessment English, mencerminkan jangkauan internasionalnya.
Baca juga: Rekomendasi Kursus Persiapan GRE di Jakarta
Keberlakuan Nilai
Skor GRE tetap berlaku selama lima tahun, memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk mendaftar program pascasarjana dengan kecepatan mereka sendiri. Sebaliknya, skor IELTS memiliki periode keberlakuan yang lebih pendek, yaitu dua tahun, menekankan perlunya penilaian kemahiran berbahasa yang lebih baru.
Penerimaan Skor
Skor GRE banyak diterima oleh banyak sekolah pascasarjana, terutama di Amerika Serikat, dan merupakan kriteria umum untuk masuk. Skor IELTS, di sisi lain, diakui oleh jaringan yang luas dari lebih dari 10.000 perguruan tinggi, institut, dan organisasi di seluruh dunia, memperluas utilitasnya untuk berbagai tujuan.
Jumlah Total Siswa yang Mengikuti Ujian
Dalam hal jumlah peserta ujian, baik GRE maupun IELTS menarik partisipasi yang signifikan. Pada tahun 2022, sekitar 3,5 lakh (350.000) siswa mengikuti GRE, sementara sekitar 3,5 juta individu mengikuti IELTS, menyoroti permintaan global untuk penilaian kemahiran berbahasa.
Frekuensi untuk Mengajukan
Siswa memiliki kesempatan yang berbeda untuk mengulangi ujian. GRE mengizinkan hingga lima percobaan, dengan selang waktu minimum 21 hari antara percobaan. IELTS, sebaliknya, menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, memungkinkan hingga 48 percobaan ujian per tahun, sehingga lebih akomodatif bagi individu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka atau mencapai banding skor tertentu.
Rentang Skor
GRE menggunakan rentang skor 130-170 untuk penalaran kuantitatif dan verbal, 0-6 untuk penulisan analitis, dan skor komposit 260-340. IELTS, sebaliknya, menggunakan skala yang berbeda dengan skor yang berkisar antara 32 hingga 36 untuk skor band keseluruhan, mencerminkan penilaian holistik kemahiran berbahasa.
Jumlah Total Pertanyaan dan Waktu
GRE mencakup 80 pertanyaan pilihan ganda dan sebuah bagian penelitian yang tidak dinilai, memerlukan waktu sekitar 3 jam dan 45 menit untuk diselesaikan. Sebaliknya, IELTS terdiri dari 85 pertanyaan, termasuk bagian adaptif komputer, dan memerlukan waktu sekitar 2 jam dan 55 menit untuk diselesaikan.
Temukan bagaimana ujian simulasi IELTS mensimulasikan pengalaman ujian nyata, meningkatkan kepercayaan diri Anda, dan menyesuaikan persiapan Anda, disini.
Mana yang Lebih Mudah, IELTS atau GRE?
Menentukan tes mana yang lebih mudah antara IELTS dan GRE sangat bergantung pada kekuatan dan kelemahan individual Anda. Kemudahan atau kesulitan masing-masing tes tergantung pada keterampilan Anda dan tingkat kenyamanan dengan area yang mereka nilai.
GRE memberikan penekanan besar pada keterampilan analitis dan kuantitatif. Ini menantang peserta ujian untuk berpikir kritis, memecahkan masalah kompleks, dan menunjukkan pemahaman yang kuat terhadap konsep matematika dan analitis. Jika Anda mahir dalam matematika, penalaran logis, dan pemikiran analitis, Anda mungkin akan menemukan GRE lebih mudah dikelola. Namun, penting untuk dicatat bahwa GRE juga mencakup bagian penalaran verbal, yang mengevaluasi kosakata, pemahaman bacaan, dan kemampuan untuk menganalisis konten tertulis. Jika tugas-tugas terkait bahasa bukan keahlian Anda, bagian ini dapat menimbulkan tantangan.
Baca juga: Pilih Kursus IELTS yang Tepat di Jakarta
Bingung antara IELTS dan TOEFL? Telusuri perbedaan-perbedaan, format, dan pengakuan global mereka. Temukan ujian mana yang lebih sesuai dengan aspirasi dan keterampilan Anda, disini.
Tes Mana yang Harus Dipilih, GRE atau IELTS?
Tujuan akademik atau profesional individu Anda harus menjadi panduan saat memutuskan antara GRE (General Records Examinations) dan IELTS (International English Language Testing System). Untuk membantu Anda membuat keputusan yang bijak, pertimbangkan hal berikut:
Tujuan Akademik
GRE: Mahasiswa pascasarjana yang berencana untuk mengejar studi lebih lanjut, seperti program magister atau doktoral, sering memilih GRE. Banyak universitas, terutama di Amerika Serikat, mensyaratkan skor GRE untuk masuk ke program pascasarjana mereka. Jika tujuan Anda adalah untuk diterima di program pascasarjana tertentu, periksa persyaratan penerimaan untuk melihat apakah skor GRE wajib.
IELTS: IELTS biasanya dipilih oleh individu yang ingin memenuhi persyaratan kemahiran berbahasa Inggris untuk tujuan akademik. Jika tujuan akademik Anda adalah untuk belajar di institusi di mana bahasa Inggris adalah bahasa utama pengajaran, IELTS mungkin diperlukan untuk menunjukkan kemahiran bahasa Anda.
Tujuan Karier
GRE: Meskipun GRE terkait dengan tujuan akademik, terkadang juga dibutuhkan untuk beberapa karier, terutama di bidang di mana keterampilan kuantitatif dan analitis sangat penting. Misalnya, beberapa sekolah bisnis mungkin menerima skor GRE untuk masuk ke program MBA.
IELTS: Profesional yang mencari peluang kerja di negara-negara di mana bahasa Inggris adalah bahasa utama mungkin perlu mengikuti ujian IELTS untuk menunjukkan kemahiran berbahasa Inggris mereka. Beberapa pengusaha dan badan regulasi mengharuskan skor IELTS tertentu untuk berbagai profesi.
Dapatkan informasi tentang Tes GRE untuk studi pascasarjana di luar negeri. Persyaratan, manfaat, biaya, dan langkah-langkah mendaftar, disini.
Institusi Target
Lakukan riset tentang persyaratan masuk institusi. Beberapa perguruan tinggi mungkin menjelaskan skor tes mana yang mereka terima, GRE atau IELTS, atau keduanya. Buat keputusan berdasarkan spesifikasi perguruan tinggi yang ingin Anda hadiri.
Kebutuhan Individu
Pertimbangkan kekuatan dan kelemahan Anda sendiri. Jika Anda mahir dalam keterampilan kuantitatif dan analitis tetapi kesulitan dalam kemahiran berbahasa Inggris, GRE mungkin lebih sesuai dengan kemampuan Anda. Sebaliknya, jika Anda memiliki kemahiran berbahasa Inggris yang kuat tetapi tidak percaya diri dalam area kuantitatif, IELTS mungkin merupakan pilihan yang lebih sesuai.
Persyaratan Program
Beberapa program atau institusi mungkin memiliki ambang batas skor tertentu untuk GRE atau IELTS. Pastikan untuk meninjau persyaratan ini dan berusaha untuk mencapai skor yang diperlukan untuk program yang Anda pilih.
Dalam beberapa kasus, institusi dapat menerima skor GRE atau IELTS, memungkinkan Anda untuk memilih tes yang lebih cocok dengan kekuatan dan tujuan Anda. Namun, jika institusi target Anda menentukan tes tertentu, penting untuk fokus pada persiapan untuk ujian tersebut. Pada akhirnya, keputusan harus didasarkan pada tujuan pendidikan dan karier Anda, serta persyaratan spesifik institusi atau pengusaha yang Anda tuju.
Baca juga: Persiapan GRE untuk Studi di Luar Negeri
Pola Ujian GRE dan IELTS
GRE (General Records Examinations)
Ujian GRE dirancang untuk menilai berbagai keterampilan dan kemampuan, dan terdiri dari tiga bagian utama:
Analytical Writing: Dalam bagian ini, peserta ujian diharuskan untuk menganalisis suatu isu dan mengargumentasikan mendukung atau menentang pernyataan tertentu. Mereka juga harus menganalisis sebuah argumen yang disajikan dalam sebuah bacaan. Kedua tugas tersebut menilai kemampuan seorang kandidat untuk berpikir secara kritis, membangun argumen yang koheren, dan mengekspresikan ide-ide secara efektif dalam tulisan.
Verbal Reasoning: Bagian Penalaran Verbal mengevaluasi kemampuan seorang peserta ujian untuk memahami dan menganalisis materi tertulis. Ini termasuk tugas-tugas seperti pemahaman bacaan, pengisian teks, dan kesetaraan kalimat. Peserta ujian harus menunjukkan pemahaman bacaan yang kuat, kosakata, dan keterampilan penalaran kritis.
Quantitative Reasoning: Bagian Penalaran Kuantitatif menilai kemampuan matematis dan analitis seorang kandidat. Ini termasuk tugas-tugas yang melibatkan pemecahan masalah, interpretasi data, dan perbandingan kuantitatif. Peserta ujian perlu menunjukkan kecakapan dalam aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis data.
Ujian GRE dapat dilakukan dalam format berbasis komputer dan berbasis kertas, tergantung pada lokasi dan ketersediaannya.
Pelajari perbedaan yang signifikan antara tes GMAT dan GRE. Temukan mana yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan karier Anda, disini.
IELTS (International English Language Testing System)
Sebaliknya, ujian IELTS lebih berfokus pada menilai kemahiran berbahasa Inggris seorang kandidat dalam empat keterampilan bahasa utama:
Listening: Peserta ujian mendengarkan berbagai materi audio yang direkam, termasuk percakapan dan monolog, dan menjawab pertanyaan untuk menunjukkan kemampuan mereka memahami bahasa Inggris yang diucapkan.
Reading: Bagian Membaca menilai kemampuan pemahaman bacaan seorang kandidat dengan menyajikan berbagai teks, seperti artikel, iklan, dan makalah akademik. Peserta ujian menjawab pertanyaan untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap teks-teks tersebut.
Writing: Dalam bagian Menulis, kandidat menyelesaikan dua tugas menulis. Tugas 1 melibatkan mendeskripsikan informasi visual, sementara Tugas 2 mengharuskan menulis esai sebagai respons terhadap prompt yang diberikan. Peserta ujian dinilai berdasarkan kemampuan mereka mengorganisir ide-ide, menggunakan kosakata dan tata bahasa yang tepat, dan mengekspresikan diri dengan jelas dalam tulisan.
Speaking: Bagian Berbicara menilai kemampuan seorang kandidat untuk berkomunikasi secara lisan dalam bahasa Inggris. Peserta ujian berpartisipasi dalam wawancara tatap muka dengan seorang pemeriksa, menjawab serangkaian pertanyaan dan terlibat dalam diskusi tentang berbagai topik.
Durasi Ujian
Durasi ujian umum GRE adalah sekitar 3 jam 45 menit, termasuk bagian analisis tulisan, penalaran verbal, dan penalaran kuantitatif.
Di sisi lain, ujian IELTS mengizinkan total waktu 2 jam 45 menit untuk menyelesaikan semua empat bagian: Mendengarkan, Membaca, Menulis, dan Berbicara.
Jumlah Percobaan
Untuk GRE, peserta ujian dapat mencoba ujian hingga lima kali dalam periode 12 bulan berputar. Ada selang waktu minimum 21 hari yang diperlukan antara percobaan berturut-turut.
Sebaliknya, tidak ada batasan khusus pada jumlah percobaan untuk ujian IELTS. Kandidat dapat mengikuti ujian IELTS hingga empat kali per bulan atau total 48 kali per tahun, tergantung pada ketersediaan pusat ujian.
Baca juga: Mengetahui Berapa Harga Tes IELTS dan Tips Persiapan Terbaik
Mempersiapkan Diri untuk GRE dan IELTS
Untuk mempersiapkan diri dengan efektif untuk GRE dan IELTS:
Buat Jadwal Belajar: Buat jadwal belajar sistematis yang mengalokasikan cukup waktu untuk setiap bagian ujian. Tetapkan tujuan dan tolok ukur yang jelas untuk memantau kemajuan.
Tetap Tenang dan Fokus: Hindari stres dan kecemasan yang tidak perlu selama fase persiapan dan ujian sebenarnya. Pikiran yang tenang dan fokus dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja.
Prioritaskan Ujian yang Lebih Penting: Jika Anda harus mengikuti kedua ujian, prioritaskan yang lebih relevan dengan tujuan akademik atau karir Anda.
Berlatih secara Teratur: Praktik yang konsisten adalah kunci keberhasilan. Kerjakan pertanyaan-pertanyaan contoh, ujian praktik, dan ujian simulasi untuk mengenal format ujian dan kontennya.
Lakukan Ujian Praktik: Ujian simulasi memungkinkan Anda mensimulasikan kondisi ujian nyata dan mengidentifikasi area-area kelemahan. Analisis kinerja Anda dan sesuaikan strategi belajar Anda secara sesuai.
Dengan memahami pola ujian, mengelola waktu dengan efektif, dan berkomitmen untuk menjalani rutinitas belajar Anda, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam ujian GRE dan IELTS.
Apa perbedaan antara TOEFL, IELTS, TOEIC, dan PTE? Pelajari perbedaan masing-masing tes bahasa Inggris ini, tujuan penggunaannya, dan mana yang cocok untuk Anda, disini.
Nah, sekarang Anda sudah tau kan apa perbedaan dari IELTS dan GRE. Yuk mulai persiapan IELTS atau GRE untuk mendapatkan skor yang sesuai dengan persyaratan universitas yang Anda tuju. Sudah banyak test-test online di internet, tapi masih bingung? Gabung dengan kami sekarang.