Kiat untuk Menembus Universitas Impian dengan Tes GRE
Bagi kamu yang berencana melanjutkan studi ke jenjang Magister (S2), salah satu ujian yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah Tes Graduate Record Examination (GRE).
GRE adalah tes standar yang digunakan oleh sebagian besar universitas di Amerika Serikat dan juga di beberapa negara lain sebagai bagian dari proses seleksi untuk penerimaan mahasiswa pascasarjana.
Tes ini pertama kali didirikan oleh Yayasan Carnegie pada tahun 1936 untuk mendukung kemajuan pendidikan tinggi, khususnya dalam pengajaran dan pengembangan kemampuan kognitif mahasiswa.
Baca juga: Serasa di Hogwarts! Ini 5 Universitas untuk Penggemar Harry Potter
Apa itu GRE?
GRE adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, kemampuan verbal, serta keterampilan kuantitatif yang relevan dengan studi pascasarjana.
Tes ini diakui oleh ribuan universitas dan institusi pendidikan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Singapura, dan Australia.
GRE digunakan oleh banyak universitas sebagai salah satu bagian dari proses seleksi untuk program pascasarjana di berbagai bidang, terutama di bidang bisnis dan hukum.
Dengan mengikuti tes GRE, calon mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan intelektual dan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan akademik yang lebih berat di tingkat pascasarjana.
Hasil tes GRE menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa, bersama dengan hasil transkrip akademik, surat rekomendasi, dan esai pribadi.
Klasifikasi Tes GRE
Tes GRE terdiri dari empat bagian utama yang dirancang untuk mengukur kemampuan kamu dalam berbagai aspek berpikir kritis dan analitis.
Berikut adalah klasifikasi utama dalam tes GRE:
1. Quantitative Aptitude (Kemampuan Kuantitatif)
Bagian ini menguji kemampuan kamu dalam bidang matematika dasar, termasuk aljabar, aritmatika, dan geometri.
Tes ini dirancang untuk menilai kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah matematika yang relevan dengan studi pascasarjana.
2. Verbal Reasoning (Penalaran Verbal)
Tes ini menilai kemampuan kamu dalam memahami, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari teks yang diberikan.
Kemampuan untuk memahami kata-kata dan konsep dalam konteks yang lebih luas adalah fokus utama dari bagian ini.
3. Critical Thinking (Berpikir Kritis)
Bagian ini mengukur kemampuanmu dalam berpikir logis dan kritis, serta kemampuan untuk mengevaluasi argumen dan menyusun analisis yang jelas.
Tes ini bertujuan untuk mengukur bagaimana kamu dapat mengatasi masalah yang lebih kompleks dan menilai berbagai pilihan yang ada.
4. Analytical Writing (Penulisan Analitis)
Bagian ini menguji kemampuan menulis, khususnya dalam hal menyusun argumen yang jelas dan terstruktur.
Kamu akan diminta untuk menulis esai yang mengkritisi suatu argumen, menunjukkan kemampuan untuk berpikir analitis dan menyusun pendapat secara tertulis.
Durasi dan Format Tes GRE
Tes GRE memiliki durasi sekitar 1 jam 58 menit, dan terdiri dari beberapa bagian yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas.
Tes ini biasanya dibagi menjadi beberapa sesi, termasuk sesi verbal, kuantitatif, dan penulisan analitis.
Secara umum, berikut adalah durasi dari masing-masing bagian tes:
- Verbal Reasoning: 35 menit (2 sesi)
- Quantitative Reasoning: 35 menit (2 sesi)
- Analytical Writing: 60 menit (2 tugas menulis)
Meskipun durasinya cukup singkat, tetap penting untuk mempersiapkan diri dengan matang supaya memastikan kamu bisa mengelola waktu dengan baik selama tes.
Negara Tujuan dan Program Studi yang Menerima GRE
Tes GRE digunakan oleh banyak universitas di seluruh dunia, khususnya di negara-negara yang memiliki sistem pendidikan tinggi yang diakui secara internasional.
Baca juga: 7 Hal Unik Yang Cuma Ada di Ospek Mahasiswa Baru Cambridge
Beberapa negara yang menerima skor GRE untuk program pascasarjana termasuk:
- Amerika Serikat: GRE digunakan oleh sebagian besar universitas di Amerika Serikat untuk program pascasarjana, baik itu di bidang sains, teknologi, bisnis, hukum, maupun seni.
- Inggris: Meskipun lebih dikenal dengan tes lain seperti GMAT untuk program bisnis, beberapa universitas di Inggris juga menerima skor GRE, terutama untuk program pascasarjana di bidang teknik dan ilmu sosial.
- Belanda: Banyak universitas di Belanda yang menerima skor GRE sebagai bagian dari seleksi untuk program S2, terutama untuk program-program internasional.
- Singapura dan Australia: Di Singapura dan Australia, GRE juga digunakan oleh berbagai universitas untuk program pascasarjana di berbagai bidang.
Selain itu, GRE sangat sering digunakan untuk program-program di bidang bisnis dan hukum, di mana kemampuan berpikir kritis dan analitis menjadi sangat penting.
Skor GRE
Skor GRE dihitung berdasarkan dua bagian utama:
1. Verbal Reasoning dan Quantitative Reasoning
Skor untuk masing-masing bagian berada pada rentang 130 hingga 170, dengan skor tertinggi adalah 170.
Skor ini menunjukkan kemampuan kamu dalam penalaran verbal dan kuantitatif, yang sangat penting untuk program-program pascasarjana.
2. Analytical Writing
Bagian ini memberikan skor antara 0 hingga 6, dengan skor 6 menunjukkan kemampuan menulis yang sangat baik dan terstruktur.
Bagian ini mengukur seberapa baik kamu dapat menyusun argumen secara logis dan jelas dalam bentuk tulisan.
Perlu diketahui bahwa skor GRE memiliki masa berlaku 5 tahun.
Artinya, jika kamu mengikuti tes GRE dan merencanakan untuk mengajukan aplikasi beberapa tahun ke depan, skor kamu masih akan diterima selama masih dalam batas waktu 5 tahun.
Mempersiapkan Tes GRE
Mempersiapkan tes GRE memerlukan waktu dan upaya yang tidak sedikit. Untuk mencapai skor yang optimal, kamu perlu mengikuti beberapa langkah persiapan, seperti:
1. Familiarisasi dengan Format Tes
Pahami dengan baik format dan struktur tes GRE. Dengan mengenal jenis soal dan waktu yang tersedia, kamu dapat mengelola waktu lebih efisien selama tes.
2. Latihan Soal Secara Rutin
Kerjakan soal latihan GRE secara rutin untuk membiasakan diri dengan berbagai tipe soal. Latihan soal juga membantu kamu untuk mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki.
3. Pilih Materi Belajar yang Tepat
Gunakan buku dan sumber daya belajar yang berkualitas untuk persiapan GRE. Ada banyak bahan latihan dan kursus persiapan yang dapat membantu kamu untuk memaksimalkan hasil tes.
4. Fokus pada Keterampilan Menulis
Latihan menulis esai analitis sangat penting untuk bagian Analytical Writing. Fokuskan latihan pada kemampuanmu dalam mengembangkan argumen yang jelas dan terstruktur.
5. Ambil Tes Simulasi
Baca juga: Beasiswa S1 di NUS Singapura Masih Dibuka Sampai Tahun 2025
Cobalah untuk mengikuti tes simulasi GRE untuk melatih waktu dan kesiapan mental. Tes simulasi akan membantu dalam mengukur tingkat kesiapan kamu dan mengetahui area yang perlu ditingkatkan.
Persiapan Tes GRE
Tes GRE adalah langkah penting dalam proses penerimaan program pascasarjana di berbagai universitas terkemuka di seluruh dunia.
Dengan tes ini, calon mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan berpikir kritis, analitis, serta kemampuan verbal dan kuantitatif yang diperlukan untuk menempuh pendidikan tinggi.
Persiapan yang matang dan latihan yang intensif akan sangat membantu dalam meraih skor GRE yang tinggi dan diterima di universitas impian.
Jika kamu ingin mempersiapkan GRE dengan bimbingan profesional, maka Ultimate Education adalah jawabannya.
Ultimate Education menawarkan persiapan khusus yang dapat membantu kamu dalam mengoptimalkan hasil tes.
Mulailah persiapanmu hari ini dan buka jalan menuju pendidikan pascasarjana yang sukses!