Jenis Visa Pasca Studi yang Bisa Digunakan Setelah Lulus
Menempuh pendidikan di luar negeri bukan hanya tentang mendapatkan ilmu dan pengalaman akademik, tetapi juga membuka peluang besar untuk berkarier secara global.
Banyak lulusan internasional yang ingin tetap tinggal di negara tempat mereka belajar untuk mencari pekerjaan atau mendapatkan pengalaman kerja sebelum kembali ke negara asal.
Untuk itu, banyak negara menawarkan berbagai jenis visa pasca studi yang memungkinkan para lulusannya dapat bekerja dalam jangka waktu tertentu.
Beberapa visa ini bahkan bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan izin tinggal permanen. Berikut adalah daftar visa pasca studi yang bisa menjadi opsi bagi kamu yang ingin membangun karier di luar negeri.
Baca juga: Hindari Meminta Surat Rekomendasi Beasiswa ke Orang-Orang Ini
1. Selandia Baru
Selandia Baru menyediakan dua jenis visa pasca studi bagi lulusan internasional yang ingin tetap tinggal dan bekerja disana:
- Graduate Job Search Work Visa
Visa ini memberikan izin tinggal selama 12 bulan bagi para lulusan untuk mencari pekerjaan yang relevan dengan bidang studinya. Jika dalam periode ini mereka mendapatkan pekerjaan yang sesuai, mereka bisa mengajukan visa kerja lebih lanjut. - Graduate Work Experience Visa
Bagi lulusan yang sudah mendapatkan pekerjaan yang relevan, mereka dapat mengajukan visa ini yang berlaku antara 2 hingga 3 tahun, tergantung pada jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan yang diperoleh.
Visa ini memberikan fleksibilitas bagi lulusan untuk mendapatkan pengalaman kerja yang berharga sebelum mengajukan jalur visa kerja permanen atau migrasi ke Selandia Baru.
2. Kanada
Kanada merupakan salah satu negara dengan kebijakan visa pasca studi yang sangat menarik bagi lulusan internasional.
Program Post-Graduation Work Permit (PGWP) memungkinkan lulusan untuk bekerja setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
- Durasi PGWP tergantung pada lama masa studi yang ditempuh:
- Jika studi kurang dari 8 bulan, maka tidak memenuhi syarat untuk PGWP.
- Jika studi antara 8 bulan hingga 2 tahun, PGWP akan diberikan dengan durasi yang sama dengan masa studi.
- Jika studi 2 tahun atau lebih, PGWP bisa berlaku hingga 3 tahun.
Salah satu keuntungan besar dari PGWP adalah tidak memerlukan tawaran pekerjaan untuk mengajukan visa ini, sehingga para lulusan bisa bekerja di berbagai bidang tanpa batasan tertentu.
Selain itu, pengalaman kerja melalui PGWP dapat membantu dalam pengajuan Permanent Residency (PR) melalui jalur Express Entry atau Provincial Nominee Program (PNP).
3. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, lulusan internasional yang ingin bekerja setelah lulus dapat mengajukan Temporary Working Visa (H-1B).
- H-1B Visa memungkinkan lulusan untuk bekerja hingga 3 tahun, dengan opsi perpanjangan hingga 6 tahun.
- Visa ini biasanya diberikan untuk profesi yang membutuhkan keahlian khusus, terutama di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
- Lulusan harus mendapatkan tawaran pekerjaan terlebih dahulu karena visa ini memerlukan sponsor dari perusahaan di AS.
H-1B Visa memiliki kuota tahunan, sehingga persaingan untuk mendapatkan visa ini sangat ketat.
Baca juga: Kehilangan Barang di Jepang Gak Perlu Panik, Ini Solusinya!
Oleh karena itu, banyak lulusan internasional yang menggunakan program OPT (Optional Practical Training) sebelum mengajukan H-1B, yang memungkinkan mereka bekerja hingga 12 bulan setelah lulus, atau hingga 24 bulan bagi lulusan STEM.
4. Inggris
Pemerintah Inggris memiliki kebijakan visa pasca studi yang dikenal sebagai Graduate Route, yang memberikan kesempatan bagi lulusan internasional untuk tetap tinggal dan bekerja.
- Durasi visa:
- 2 tahun untuk lulusan sarjana dan magister.
- 3 tahun untuk lulusan PhD.
- Tidak memerlukan sponsor dari perusahaan, sehingga lulusan bebas mencari pekerjaan di berbagai bidang.
- Setelah mendapatkan pekerjaan yang memenuhi syarat, lulusan bisa mengajukan visa jangka panjang seperti Skilled Worker Visa, yang dapat menjadi jalur menuju izin tinggal permanen (Indefinite Leave to Remain – ILR).
Graduate Route memberikan fleksibilitas bagi para lulusan untuk mengeksplorasi berbagai peluang kerja di Inggris sebelum beralih ke jalur visa kerja jangka panjang.
5. Australia
Australia memiliki skema visa pasca studi Temporary Graduate Visa (subclass 485), yang terbagi menjadi beberapa kategori, termasuk Post-Study Work Stream bagi lulusan dari universitas di Australia.
- Durasi visa:
- 2 tahun untuk lulusan sarjana dan magister.
- 4 tahun untuk lulusan PhD.
- Tidak memerlukan sponsor dari perusahaan, sehingga lulusan dapat bekerja di berbagai bidang.
- Lulusan dengan pengalaman kerja di Australia dapat mengajukan jalur imigrasi permanen seperti Skilled Migration Program.
Negara ini juga memiliki daftar Skilled Occupation List (SOL), ini memuat profesi yang paling dibutuhkan.
Jika lulusan bekerja dalam bidang yang masuk dalam daftar tersebut, peluang untuk mendapatkan Permanent Residency (PR) akan menjadi lebih besar.
6. Irlandia
Irlandia menawarkan beberapa jalur visa pasca studi yang bisa dimanfaatkan oleh lulusan internasional:
- Third Level Graduate Scheme
- Memungkinkan lulusan universitas untuk tetap tinggal di Irlandia selama 1 hingga 2 tahun untuk mencari pekerjaan yang relevan.
- Jika mereka mendapatkan pekerjaan yang memenuhi syarat, mereka bisa mengajukan visa kerja yang lebih panjang.
- Critical Skills Employment Permit / General Employment Permit
- Critical Skills Employment Permit berlaku selama 2 tahun dan diperuntukkan bagi lulusan dengan keahlian dalam bidang yang sangat dibutuhkan di Irlandia, seperti teknologi dan kesehatan.
- General Employment Permit memungkinkan lulusan untuk bekerja di berbagai bidang lainnya dengan durasi yang sama.
Bagi lulusan yang ingin menetap dalam jangka waktu yang panjang, setelah bekerja selama beberapa tahun dengan visa kerja ini, mereka dapat mengajukan izin tinggal permanen di Irlandia.
7. Perbandingan Kebijakan Visa di Berbagai Negara
Setiap negara memiliki kebijakan visa pasca studi yang berbeda.
Beberapa negara seperti Kanada dan Australia lebih fleksibel dan memberikan visa dengan durasi yang lebih panjang, sedangkan Amerika Serikat memiliki sistem berbasis kuota yang lebih kompetitif.
Baca juga: 10 Kampus Luar Negeri Tanpa Seleksi Wawancara! Auto dapat LoA
Negara seperti Inggris dan Irlandia juga memberikan peluang besar bagi lulusan untuk tinggal sementara sebelum mengajukan visa kerja jangka panjang.
Sementara itu, Selandia Baru menawarkan jalur visa yang fleksibel tetapi tetap bergantung pada pekerjaan yang didapatkan.
8. Alternatif Lain Jika Tidak Mendapatkan Visa Pasca Studi
Jika tidak memenuhi syarat untuk visa pasca studi, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan:
- Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendapatkan kesempatan visa baru.
- Mencari peluang kerja di negara lain dengan kebijakan yang lebih fleksibel.
- Menjalankan bisnis sendiri dengan memanfaatkan keterampilan dan jaringan yang sudah dibangun selama studi.
- Freelancing atau bekerja remote bagi perusahaan global.
Siapkan Masa Depanmu dengan Persiapan yang Matang!
Visa pasca studi memberikan kesempatan bagi lulusan internasional untuk bekerja di negara tempat mereka belajar dan bahkan membuka peluang untuk mendapatkan izin tinggal permanen.
Dengan memahami berbagai opsi yang tersedia, kamu bisa memilih jalur yang paling sesuai dengan rencana kariermu.
Jika kamu berencana kuliah dan berkarier di luar negeri, pastikan kamu memiliki skor tes bahasa Inggris yang memenuhi syarat.
Ultimate Education menyediakan kursus dan bimbingan terbaik untuk SAT, IELTS, TOEFL iBT, TOEFL ITP, GMAT, GRE, ACT, dan GED.
Dapatkan materi berkualitas, bimbingan dari tutor berpengalaman, serta strategi efektif untuk mencapai skor tinggi. Segera daftar dan wujudkan impian kuliah serta bekerja di luar negeri bersama Ultimate Education!