Fakta Menarik Tentang Beasiswa Chevening
Belajar di luar negeri tidak hanya memberikan pengalaman budaya dan akademis yang menyenangkan, tetapi juga membantu Anda berkembang dan menjadi lebih baik sebagai orang yang Anda inginkan. Banyak siswa melakukan hal ini dengan alasan yang baik, karena belajar di luar negeri dapat memiliki dampak abadi pada hidup kita. Pendidikan di luar negeri memiliki banyak keuntungan, dan pengalaman berikut dapat memberikan gambaran lebih baik:
1. Mengembangkan Bahasa Asing
Belajar di luar negeri memberi Anda kesempatan yang fantastis untuk menguasai bahasa asing. Siswa akan belajar lebih banyak kosakata dan gaya bahasa yang mungkin tidak terlalu ditekankan dalam pelajaran bahasa di kelas jika bahasa asing adalah bahasa sehari-hari. Akibatnya, siswa akan menjadi lebih lancar dan percaya diri dalam berbicara jika situasi ini terjadi.
2. Meningkatkan Keterbukaan Terhadap Budaya
Belajar di luar negeri memberi siswa kesempatan untuk terlibat dalam budaya yang berbeda. Mereka akan menemukan bahwa setiap negara memiliki tradisi, nilai, dan cara berperilaku yang berbeda. Ini membantu siswa menjadi lebih toleran, menghargai, dan terbuka terhadap keanekaragaman budaya.
Baca juga: Cara Efektif Belajar Bahasa Inggris ala Native Speaker
3. Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Mandiri
Selain itu, belajar di luar negeri dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan sosial dan mandiri mereka. Mereka akan belajar untuk hidup mandiri jauh dari teman-teman dan keluarga mereka, serta cara menghadapi tantangan saat berada di luar negeri. Ini akan membantu siswa menjadi lebih percaya diri, mandiri, dan mampu beradaptasi dengan mudah dengan lingkungan baru.
4. Mendapatkan Kesempatan Karir Internasional
Belajar di luar negeri juga dapat membantu siswa mendapatkan kesempatan karir di luar negeri di masa depan. Dengan mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri, siswa akan menjadi lebih baik dalam berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai budaya dan memiliki keunggulan dalam persaingan kerja di seluruh dunia.
5. Mengalami Petualangan Baru
Belajar di luar negeri juga memberi Anda kesempatan untuk mengalami petualangan yang menarik dan menjelajahi tempat baru. Siswa akan memiliki banyak kesempatan untuk melihat dunia di luar ruang kelas, mulai dari mengunjungi tempat terkenal hingga menghadiri acara budaya lokal.
Baca juga: Prinsip-Prinsip dalam Belajar Bahasa Asing, Sudah Tahu?
Namun, meskipun ada banyak keuntungan, kuliah di luar negeri bisa sangat mahal. Oleh karena itu, banyak mahasiswa mencari cara untuk mendapatkan dana untuk kuliah di luar negeri, salah satunya adalah dengan mencari beasiswa. Ada banyak jenis beasiswa yang tersedia untuk mahasiswa, dan dengan melakukan riset dan persiapan yang cermat, mahasiswa dapat memperoleh beasiswa dan menjadi sukses.
Peluang Beasiswa sebagai Pendanaan Kuliah di Luar Negeri
Beasiswa umumnya diberikan berdasarkan prestasi akademik, kebutuhan finansial, atau kombinasi keduanya. Beasiswa dapat mencakup sebagian atau seluruh biaya yang terkait dengan pendidikan di luar negeri, seperti biaya hidup, transportasi, dan kuliah.
Terdapat berbagai jenis beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, termasuk yang diberikan oleh pemerintah, universitas, organisasi swasta, dan organisasi nirlaba. Beberapa beasiswa ditujukan khusus untuk bidang studi tertentu, sementara yang lain ditujukan untuk siswa yang berasal dari negara atau wilayah tertentu.
Karena banyak pelamar sering bersaing untuk sejumlah beasiswa terbatas, mendaftar beasiswa dapat menjadi proses yang sangat kompetitif. Sangat penting untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap beasiswa yang tersedia dan menyerahkan aplikasi yang kuat yang menunjukkan pengalaman, prestasi akademik, dan potensi kepemimpinan. Anda dapat mempertimbangkan untuk mendaftar untuk beasiswa Chevening.
Baca juga: Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Percakapan Bahasa Inggris dalam Tes IELTS
Beasiswa Chevening
Foreign and Commonwealth Office Inggris dan organisasi mitranya mendanai Program Beasiswa Chevening, yang dimulai pada tahun 1983. Tujuan utamanya adalah untuk menghubungkan orang-orang yang akan menjadi sahabat dan pemimpin di masa depan Inggris di negara mereka masing-masing. Nama program ini diubah menjadi Chevening pada tahun 1994, sesuai dengan Chevening House di Sevenoaks, Kent, tempat tinggal resmi Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Inggris.
Chevening Fellowships Scheme, program pendamping, dimulai pada tahun 2004. Ini memberikan kesempatan kepada profesional kelas menengah yang sudah berada di posisi kepemimpinan untuk mengikuti kursus selama tiga bulan yang berkaitan dengan tujuan kebijakan Kantor Urusan Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan. Jumlah beasiswa yang diberikan pada tahun akademik 2017–2018 adalah 1.650.
Baca juga: Melatih Kemampuan Reading di Tes IELTS
Program Beasiswa Chevening menerima komitmen keuangan yang signifikan dari pemerintah Inggris; pada tahun 2007-08, program tersebut menghabiskan sekitar £22 juta, dan Skema Beasiswa Chevening menghabiskan sekitar £4 juta. Namun, Menteri Luar Negeri Inggris memutuskan untuk memotong anggaran beasiswa sebesar £10 juta pada tahun 2010. Akibatnya, beberapa beasiswa dibatalkan untuk tahun akademik 2010–2011. Namun, jumlah beasiswa ditingkatkan menjadi lebih dari 700 di seluruh dunia untuk tahun akademik 2011–12, dan menjadi 1.500 untuk tahun akademik 2015–16.
Tahun 2012, Asosiasi Universitas Persemakmuran mendirikan Sekretariat Chevening setelah mengambil alih program Beasiswa Chevening dari British Council. Pada tahun 2018, program Chevening merayakan ulang tahun ke-35 dengan memberikan 1.800 beasiswa kepada orang-orang dari 160 negara untuk tahun akademik 2018–2019. Pada tahun yang sama juga, ada lebih dari 50.000 alumni Chevening.
Baca juga: 5 Negara Terbaik Tujuan Kuliah di Luar Negeri
Negara-negara yang Berpartisipasi
Program Beasiswa Chevening menawarkan berbagai jenis beasiswa untuk kandidat dari berbagai negara. Ada lebih dari 30 beasiswa untuk kandidat dari negara-negara seperti Nepal, India, Rusia, dan Tiongkok, dan 20 atau lebih untuk kandidat dari Mesir, Korea Selatan, Indonesia, Bhutan, Pakistan, Meksiko, Thailand, dan Brasil. Kandidat dari Australia dan Kanada dapat mengajukan kurang dari lima beasiswa inti, dan mahasiswa AS tidak memenuhi syarat. Namun, mereka dapat mengajukan beasiswa Marshall, yang didanai oleh Kantor Luar Negeri dan Commonwealth. Proses seleksi untuk Beasiswa Chevening adalah menyeluruh dan memerlukan surat motivasi yang kuat serta prestasi akademik dan pribadi yang menunjukkan kualitas.
Baca juga: Simulasi Tes IELTS: Cara Tepat Memperoleh Skor Tinggi
Kriteria Seleksi Beasiswa Chevening
Salah satu tujuan dari Chevening Scholarship adalah untuk menemukan “lulusan berkualitas tinggi dengan kualitas pribadi, intelektual, dan interpersonal yang diperlukan untuk kepemimpinan”. Kriteria khusus yang digunakan untuk memilih penerima Beasiswa Chevening bervariasi dari satu negara ke negara lain dan dari tahun ke tahun. Dari 65.000 pemohon, 1.650 diberikan beasiswa pada tahun 2017–2018. Kecuali untuk beasiswa tertentu yang disponsori, pelamar harus mendaftar melalui organisasi bersama-sponsor. Aplikasi dilakukan secara online melalui portal web antara awal Agustus dan awal November setiap tahun. Untuk musim 2018/19, pendaftaran dibuka pada tanggal 6 Agustus 2018, dan ditutup pada tanggal 6 November 2018, pukul 5 sore BST.
Baca juga: 16 Daftar Universitas Terbaik di Dunia Tahun 2023
Pelamar beasiswa juga harus langsung mendaftar ke universitas yang mereka pilih di Inggris, biasanya untuk program magister yang diajarkan. Sebagian besar beasiswa menyertakan tunjangan hidup, tiket pesawat, dan biaya kuliah secara keseluruhan atau sebagian. Pada tahun 2011, London School of Economics & Political Science, University College London, University of Oxford, University of Cambridge, The University of Edinburgh, University of Nottingham, University of Bath, dan King’s College London adalah tempat kuliah paling populer.
Kriteria Seleksi Beasiswa Chevening untuk Pendaftar Indonesia
- WNI
- Untuk mendaftar program Pascasarjana, Anda perlu memiliki gelar Sarjana dengan predikat upper second class 2:1 honours yang setara dengan IPK 3.33 – 3.67. Bagi mereka yang memiliki IPK 4.00, tidak perlu khawatir.
- Selain itu, pengalaman kerja minimal 2 tahun juga diperlukan.
- Anda memiliki kesempatan untuk mendaftar ke tiga program studi yang berbeda di universitas di Inggris. Anda diharuskan mendapatkan tawaran masuk tanpa syarat (unconditional offer) dari salah satu pilihan tersebut sebelum tanggal 15 Juli 2021.
- Pastikan Anda memenuhi persyaratan bahasa dan persyaratan akademik yang diperlukan oleh program studi yang ingin Anda ikuti.
- Selain itu, Anda harus bersedia kembali ke negara asal minimal 2 tahun setelah masa beasiswa berakhir.
- Perlu dicatat bahwa mereka yang telah menerima beasiswa dari pemerintah Inggris sebelumnya tidak boleh mendaftar untuk beasiswa Chevening ini.
Baca juga: Studi di Eropa? Pilih Swiss sebagai Destinasi Terbaik!
Penerima beasiswa Chevening ternama
Banyak penerima beasiswa Chevening yang terkenal selama bertahun-tahun. Berikut adalah beberapa alumni yang terkenal:
- Juan Manuel Santos, mantan Presiden Kolombia, adalah seorang penerima Nobel Perdamaian.
- Aung San Suu Kyi, mantan Penasihat Negara Myanmar, juga merupakan seorang penerima Nobel Perdamaian.
- Thaksin Shinawatra adalah mantan Perdana Menteri Thailand.
- Malala Yousafzai adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan juga merupakan penerima Nobel Perdamaian.
- Imran Khan adalah Perdana Menteri Pakistan dan mantan pemain kriket.
- Taika Waititi adalah seorang sutradara dan penulis naskah film dari Selandia Baru.
- Anote Tong, mantan Perdana Menteri.
Banyak orang lain, seperti yang disebutkan di atas, telah memanfaatkan Beasiswa Chevening untuk melakukan pekerjaan besar di negara dan sektor mereka sendiri.
Baca juga: Jenis – Jenis Seleksi Beasiswa dan Tips Sukses Untuk Setiap Tahapan