Bagaimanakah Kebijakan Penghasilan di Negara Jepang?

Negara Jepang

Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem perpajakan yang cukup kompleks, terutama dalam hal penghasilan individu.

Kebijakan pajak di negara ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap individu yang bekerja di Jepang berkontribusi secara adil terhadap perekonomian negara.

Bagi para pekerja asing, pemahaman mengenai kebijakan pajak sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan pajak dan memanfaatkan potongan pajak yang tersedia.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang kebijakan pajak penghasilan di Jepang, mulai dari kisaran penghasilan kena pajak, jenis penduduk berdasarkan status kependudukan, hingga cara-cara untuk mengurangi pajak yang harus dibayarkan.

Baca juga: Top 10 Negara Teraman untuk Study Abroad!

Kisaran Penghasilan Kena Pajak

Di Jepang, pajak penghasilan dikenakan kepada individu yang menerima penghasilan dari berbagai sumber. Besaran pajak yang harus dibayarkan bergantung pada jumlah penghasilan tahunan yang diperoleh seseorang.

Secara umum, penghasilan seseorang dapat dikenakan pajak berdasarkan tarif progresif, yang berarti semakin tinggi penghasilan seseorang, semakin besar pula pajak yang harus dibayarkan.

Berikut adalah kisaran pajak penghasilan di Jepang:

  • Penghasilan tahunan hingga 1,95 juta yen → Tarif pajak 5%
  • Penghasilan 1,95 juta yen hingga 3,3 juta yen → Tarif pajak 10%
  • Penghasilan 3,3 juta yen hingga 6,95 juta yen → Tarif pajak 20%
  • Penghasilan 6,95 juta yen hingga 9 juta yen → Tarif pajak 23%
  • Penghasilan 9 juta yen hingga 18 juta yen → Tarif pajak 33%
  • Penghasilan di atas 18 juta yen → Tarif pajak 40%

Selain itu, ada juga pajak pendapatan daerah yang berkisar sekitar 10%, dan perlu dibayarkan oleh penduduk Jepang.

Kategori Pajak Berdasarkan Status Kependudukan

Salah satu faktor utama yang menentukan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan adalah status kependudukan seseorang di Jepang.

Jepang membagi status pajak menjadi tiga kategori utama:

1. Penduduk Tetap (Resident)

Penduduk tetap di Jepang adalah mereka yang telah tinggal di Jepang selama lebih dari lima tahun dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Sebagai penduduk tetap, individu dikenakan pajak atas seluruh penghasilan mereka, baik yang diperoleh di Jepang maupun dari luar negeri.

2. Penduduk Tidak Tetap (Non-Permanent Resident)

Kategori ini mencakup orang asing yang tinggal di Jepang selama lima tahun atau kurang dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Pajak hanya dikenakan atas penghasilan yang diperoleh di Jepang atau penghasilan yang dikirimkan dari luar negeri ke Jepang.

Dengan kata lain, penghasilan dari luar negeri yang tidak dikirimkan ke Jepang tidak akan dikenakan pajak.

3. Non-Resident

Non-resident adalah individu yang tinggal di Jepang selama kurang dari satu tahun. Mereka hanya dikenakan pajak atas penghasilan yang diperoleh dari sumber di Jepang, dan penghasilan dari luar negeri tidak masuk dalam perhitungan pajak di Jepang.

Pengurangan Pajak Penghasilan

Meskipun pajak penghasilan di Jepang cukup tinggi, ada beberapa cara untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan.

Pemerintah Jepang menyediakan berbagai skema pengurangan pajak untuk membantu individu yang memenuhi kriteria tertentu.

1. Pengurangan Pajak untuk Wajib Pajak yang Menanggung Keluarga

Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang tidak bekerja atau memiliki penghasilan di bawah 480.000 yen per tahun, maka individu tersebut berhak mendapatkan pengurangan pajak.

Baca juga: 4 Jurusan Ausbildung yang Paling Dicari di Jerman Tahun 2025

2. Pengurangan Pajak untuk Pasangan yang Bergantung Secara Finansial

Bagi mereka yang sudah menikah, jika pasangan tidak memiliki penghasilan yang cukup atau tidak bekerja, maka wajib pajak dapat mengajukan pengurangan pajak khusus untuk pasangan yang bergantung secara finansial.

3. Pengurangan Pajak Berdasarkan Pembayaran Asuransi

Jepang memberikan insentif pajak bagi mereka yang membayar berbagai jenis asuransi, seperti:

  • Asuransi sosial, seperti asuransi kesehatan dan pensiun nasional
  • Asuransi jiwa
  • Biaya pengobatan dalam jumlah besar

Dengan menunjukkan bukti pembayaran premi asuransi, seseorang bisa mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan.

Pemotongan Pajak dan Penyesuaian Akhir Tahun

Sistem pajak di Jepang mengadopsi mekanisme pemotongan pajak langsung dari gaji bulanan karyawan.

Selain itu, setiap akhir tahun, dilakukan proses penyesuaian untuk memastikan jumlah pajak yang dibayarkan sudah sesuai dengan total penghasilan tahunan.

1. Pemotongan Pajak Bulanan

Setiap karyawan akan mengalami pemotongan pajak langsung dari gaji bulanan mereka. Pajak ini sudah termasuk pajak penghasilan nasional serta pajak daerah.

2. Penyesuaian Pajak Akhir Tahun (Nenmatsu Chosei)

Setiap akhir tahun, perusahaan akan melakukan perhitungan ulang berdasarkan total penghasilan tahunan karyawan. Jika terjadi kelebihan pemotongan pajak, maka karyawan akan mendapatkan pengembalian pajak.

Sebaliknya, jika jumlah pajak yang dibayarkan kurang, maka karyawan perlu membayar tambahan pajak.

Bagi pekerja lepas atau individu yang tidak bekerja di bawah perusahaan, mereka diwajibkan untuk melaporkan penghasilan mereka sendiri melalui sistem kakutei shinkoku (laporan pajak tahunan).

Pajak Warisan dan Hadiah di Jepang

Selain pajak penghasilan, Jepang juga memiliki sistem pajak untuk warisan dan hadiah yang perlu diperhatikan oleh penduduk maupun pekerja asing.

Jika seseorang menerima warisan atau hadiah dalam jumlah besar, mereka mungkin harus membayar pajak atas aset yang diterima.

Pajak warisan di Jepang bisa mencapai 55% tergantung pada nilai aset yang diwarisi. Sementara itu, pajak hadiah diterapkan jika seseorang menerima uang atau aset bernilai tinggi dalam satu tahun, dengan tarif yang bervariasi.

Baca juga: Apakah Orang Bertato Bisa Mendaftar Tokutei Ginou di Jepang?

Oleh karena itu, penting bagi pekerja di Jepang untuk memahami kebijakan ini agar dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik.

Belajar Bahasa Jepang untuk Persiapan Bekerja di Jepang

Sistem pajak di Jepang cukup kompleks, terutama bagi pekerja asing yang belum terbiasa dengan aturan pajak di negara ini.

Pemahaman tentang status kependudukan, tarif pajak, serta berbagai skema pengurangan pajak dapat membantu individu mengelola kewajiban pajak mereka dengan lebih baik.

Jika kamu berencana untuk bekerja di Jepang, penting untuk memahami bagaimana pajak penghasilan diterapkan dan bagaimana cara mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia.

Dengan informasi yang tepat, kamu dapat menghindari kesalahan dalam pembayaran pajak dan memanfaatkan kebijakan perpajakan secara maksimal.

Jika kamu ingin bekerja di Jepang, kemampuan bahasa Jepang menjadi salah satu faktor utama yang akan membantu kamu dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam memahami sistem pajak, berkomunikasi di tempat kerja, maupun dalam mengurus dokumen administratif lainnya.

Ultimate Education hadir sebagai solusi terbaik bagi kamu yang ingin belajar bahasa Jepang dengan metode pembelajaran yang efektif dan bimbingan dari pengajar profesional.

Kami menyediakan berbagai kursus bahasa Jepang serta pelatihan khusus untuk persiapan JLPT (Japanese Language Proficiency Test), yang merupakan salah satu syarat utama bagi banyak perusahaan Jepang.

Bergabunglah dengan Ultimate Education dan raih kesempatan untuk bekerja di negara Jepang dengan persiapan bahasa yang matang!