Apakah Listening di TOEFL Jauh Lebih Mudah Dibandingkan IELTS?
Ketika berbicara tentang tes kemampuan bahasa Inggris, TOEFL dan IELTS adalah dua nama yang paling sering muncul di benak banyak orang.
Kedua tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang, baik untuk keperluan akademik, profesional, maupun migrasi.
Salah satu bagian yang sering dibandingkan dari kedua tes ini adalah Listening. Banyak yang mengatakan bahwa bagian Listening dalam TOEFL lebih mudah dibandingkan dengan IELTS.
Namun, apakah klaim ini benar? Mari kita bahas lebih dalam.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Tentang Sungkyunkwan University (SKKU)
Perbedaan Format Listening TOEFL dan IELTS
Untuk memahami mana yang lebih mudah, pertama-tama kita harus melihat bagaimana kedua tes ini dirancang, terutama dalam bagian Listening.
Listening TOEFL iBT
Bagian Listening dalam TOEFL iBT terdiri dari beberapa rekaman audio, termasuk percakapan antar mahasiswa, diskusi akademik, serta kuliah singkat yang disampaikan oleh dosen.
Panjang rekaman berkisar antara 3 hingga 5 menit per segmen, dan setiap segmen biasanya disertai dengan beberapa pertanyaan pilihan ganda.
Dalam TOEFL, kamu akan mendengarkan:
- Percakapan ketika di Kampus: Contohnya, interaksi antara mahasiswa dan staf kampus, seperti petugas perpustakaan atau pelayanan administrasi.
- Kuliah Akademik: Rekaman kuliah yang menyerupai situasi di ruang kelas.
- Diskusi Kelas: Percakapan interaktif antara dosen dan mahasiswa di kelas.
Durasi untuk bagian Listening adalah sekitar 41-57 menit, tergantung pada jumlah soal tambahan yang diberikan untuk tujuan penilaian eksperimental (tidak dihitung dalam skor akhir).
Listening IELTS
Berbeda dengan TOEFL, bagian Listening dalam IELTS lebih variatif dalam situasi dan aksen yang digunakan.
Tes ini terdiri dari empat bagian, yaitu:
- Percakapan di Kehidupan Sehari-hari: Biasanya antara dua orang, seperti pemesanan akomodasi atau diskusi ringan.
- Monolog Sehari-Hari: Contohnya, seseorang memberikan penjelasan tentang rute perjalanan atau acara tertentu.
- Percakapan Akademik: Diskusi antara dua atau lebih orang tentang topik akademik.
- Monolog Akademik: Biasanya berupa presentasi singkat yang berkaitan dengan subjek tertentu.
Durasi bagian Listening dalam IELTS adalah sekitar 30 menit, ditambah 10 menit untuk mentransfer jawaban ke lembar jawaban jika kamu mengambil versi tes berbasis kertas.
Tingkat Kesulitan: TOEFL vs IELTS
Setelah memahami formatnya, mari kita bandingkan tingkat kesulitannya berdasarkan beberapa faktor penting dibawah ini.
Aksen yang Digunakan
Salah satu perbedaan mencolok antara TOEFL dan IELTS adalah keragaman aksen yang digunakan dalam rekaman audio.
TOEFL cenderung menggunakan aksen Amerika Serikat, sedangkan IELTS lebih beragam, mencakup aksen Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Kanada.
Bagi mereka yang lebih terbiasa dengan aksen Amerika, TOEFL mungkin terasa lebih mudah. Namun, jika kamu belum terbiasa dengan aksen lain, Listening IELTS dapat menjadi tantangan tersendiri.
Tipe Soal
TOEFL hanya menggunakan soal pilihan ganda, yang berarti kamu harus memilih jawaban dari beberapa opsi yang diberikan. Sementara itu, IELTS memiliki berbagai jenis soal, seperti:
- Multiple choice
- Melengkapi kalimat
- Mencocokkan informasi
- Melengkapi tabel atau diagram
Variasi soal di IELTS ini membutuhkan kemampuan mendengarkan yang lebih beragam dan tingkat konsentrasi yang tinggi, terlebih jika kamu perlu memahami format soal yang berbeda dalam waktu singkat.
Durasi dan Konsentrasi
Bagian Listening TOEFL biasanya lebih panjang daripada IELTS, tetapi jeda antar segmennya relatif lebih terstruktur.
Sebaliknya, IELTS memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih singkat, dan kamu harus menjawab pertanyaan secara langsung sambil mendengarkan rekaman.
Hal ini sangat menuntut kemampuan multitasking, yang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang.
Topik dan Bahasa
Materi audio TOEFL lebih banyak berkaitan dengan situasi akademik, seperti diskusi kelas atau kuliah. Ini berarti bahwa kosakata yang digunakan cenderung lebih teknis.
Sementara itu, IELTS mencakup berbagai situasi, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga topik akademik, yang membutuhkan fleksibilitas dalam memahami berbagai jenis konteks bahasa.
Peluang Mendengar Rekaman
Dalam TOEFL, kamu hanya dapat mendengarkan rekaman sekali, tanpa kesempatan untuk memutarnya ulang. Begitu juga dengan IELTS, rekaman hanya diputar sekali.
Baca juga: Kenali Tipe-Tipe Universitas Yang Ada di Korea Selatan
Namun, IELTS memberikan kesempatan kepada peserta untuk membaca soal sebelum rekaman dimulai, yang memungkinkan kamu untuk lebih siap dalam mendengarkan informasi dan soal yang diberikan.
Mana yang Lebih Mudah?
Jawaban atas pertanyaan ini sebenarnya sangat subyektif dan bergantung pada preferensi serta latar belakang masing-masing individu.
Jika kamu merasa lebih nyaman dengan format soal pilihan ganda dan lebih terbiasa mendengar aksen Amerika, TOEFL mungkin terasa lebih mudah.
Di sisi lain, jika kamu memiliki kemampuan mendengarkan yang baik dalam berbagai aksen dan mampu menghadapi variasi pada setiap jenis soal, IELTS bisa menjadi pilihan yang lebih cocok.
Strategi Efektif untuk Memilih antara TOEFL dan IELTS
Memutuskan untuk mengambil TOEFL atau IELTS adalah langkah besar yang sering kali memengaruhi tujuan akademik, karier, atau bahkan rencana untuk menetap di luar negeri.
Namun, banyak orang merasa bingung ketika harus memilih antara dua tes ini, terutama karena keduanya memiliki format dan tujuan yang sedikit berbeda.
Untuk membantu kamu membuat keputusan yang tepat, berikut adalah beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan.
1. Pahami Tujuan Anda Mengambil Tes
Langkah pertama dalam memilih antara TOEFL dan IELTS adalah memahami tujuan utamamu. Kedua tes ini diakui secara internasional, tetapi beberapa institusi atau negara memiliki preferensi tertentu.
- Untuk Studi Akademik
Jika kamu berencana melanjutkan studi di Amerika Serikat atau Kanada, TOEFL sering kali menjadi pilihan yang lebih disukai oleh universitas di sana. Sebaliknya, jika kamu ingin belajar di Inggris, Australia, atau negara-negara Persemakmuran lainnya, IELTS umumnya lebih banyak diterima. - Untuk Keperluan Imigrasi
IELTS memiliki versi khusus yang disebut IELTS General Training, yang sering kali menjadi syarat untuk proses imigrasi ke negara seperti Australia, Kanada, atau Selandia Baru. TOEFL jarang digunakan untuk keperluan imigrasi, dan lebih banyak difokuskan pada kebutuhan akademik. - Untuk Karier atau Sertifikasi Profesional
Banyak perusahaan global menerima skor TOEFL atau IELTS sebagai bukti kemampuan berbahasa Inggris. Namun, periksa terlebih dahulu apakah tempat kerjamu memiliki preferensi khusus terhadap salah satu dari kedua tes ini.
2. Evaluasi Gaya Belajarmu
Setiap orang memiliki gaya belajar dan kemampuan berbeda yang bisa memengaruhi performa mereka dalam tes. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat kamu tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah saya lebih nyaman dengan format pilihan ganda?
TOEFL sebagian besar menggunakan format pilihan ganda, yang dapat terasa lebih sederhana bagi beberapa orang. - Apakah saya dapat menghadapi variasi soal?
IELTS mencakup berbagai jenis soal, seperti mencocokkan informasi, melengkapi kalimat, atau menulis jawaban singkat. Jika kamu lebih nyaman dengan variasi seperti ini, IELTS mungkin lebih cocok untuk diambil. - Bagaimana kemampuan saya menghadapi berbagai aksen?
TOEFL menggunakan aksen Amerika Serikat hampir secara eksklusif, sedangkan IELTS mencakup aksen Inggris, Australia, Kanada, dan lainnya. Jika kamu belum terbiasa dengan berbagai aksen, ini bisa menjadi tantangan jika mengambil tes IELTS. - Apakah saya lebih baik dalam mengetik atau menulis tangan?
TOEFL adalah tes berbasis komputer, sehingga kamu akan menjawab bagian Writing dengan mengetik. Sementara itu, IELTS berbasis kertas (untuk versi umum) dan mengharuskan kamu untuk menulis tangan.
3. Pertimbangkan Biaya dan Lokasi Tes
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah biaya dan lokasi tes. Secara umum, biaya TOEFL dan IELTS relatif mirip, tetapi bisa sedikit berbeda tergantung di negara mana kamu mengambil tes.
Selain itu, pastikan lokasi tes mudah dijangkau dan kamu merasa nyaman dengan lingkungan tes tersebut.
4. Lakukan Simulasi Tes Keduanya
Jika kamu masih bingung setelah mempertimbangkan semua faktor di atas, cara terbaik untuk menentukan pilihan adalah dengan mencoba simulasi tes TOEFL dan IELTS.
Baca juga: 3 Universitas Terbaik dengan Biaya Kuliah Gratis di New Zealand
Ada banyak platform online yang menawarkan tes simulasi gratis atau berbayar. Dengan mengikuti simulasi, kamu dapat merasakan langsung format tes dan mengukur kemampuanmu dalam menghadapi masing-masing tes.
5. Konsultasikan dengan Ahli atau Pengajar Profesional
Jika kamu merasa membutuhkan panduan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pengajar profesional atau lembaga kursus. Mereka dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kebutuhan dan kemampuanmu.
Tips Menguasai Bagian Listening di TOEFL dan IELTS
Apapun pilihanmu, kunci sukses dalam bagian Listening adalah latihan dan persiapan yang matang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
- Biasakan Mendengarkan Berbagai Aksen
Untuk IELTS, cobalah mendengarkan podcast atau berita dari sumber-sumber dengan aksen Inggris, Australia, atau Kanada. Ini akan membantu kamu untuk terbiasa dengan variasi pelafalan dan berbagai intonasi. - Latihan Mengerjakan Soal Secara Sistematis
Gunakan latihan soal TOEFL atau IELTS yang sesuai untuk memahami pola soal dan memperkuat kemampuanmu dalam menjawab. - Gunakan Waktu Membaca Soal dengan Efektif
Di IELTS, gunakan waktu membaca soal untuk memprediksi informasi yang akan kamu dengar. Perhatikan kata kunci yang relevan dengan soal. - Catat Poin Penting saat Mendengarkan
Dalam TOEFL, mencatat poin penting bisa membantu kamu untuk mengingat detail yang relevan dan menjawab soal dengan tepat. - Gunakan Sumber Belajar yang Berkualitas
Investasikan waktu untuk menggunakan sumber belajar yang terpercaya, seperti buku panduan resmi TOEFL dan IELTS atau aplikasi belajar online. - Simulasikan Tes Sesungguhnya
Melakukan simulasi tes lengkap akan membantu kamu terbiasa dengan tekanan waktu dan situasi sebenarnya.
Persiapan Tes TOEFL dan IELTS Bersama Ultimate Education
Apakah Listening di TOEFL benar-benar lebih mudah dibandingkan IELTS? Tidak ada jawaban pasti yang untuk pertanyaan ini, karena tingkat kesulitan setiap tes sangat tergantung pada kemampuan dan preferensi tiap individu.
TOEFL menawarkan format yang lebih terstruktur dengan aksen yang konsisten, sementara IELTS menuntut fleksibilitas lebih tinggi dalam menghadapi variasi soal dan aksen.
Jika kamu sedang mencari tempat kursus yang terpercaya untuk mempersiapkan tes TOEFL atau IELTS, Ultimate Education adalah pilihan yang tepat.
Kami menyediakan pelatihan dan bimbingan belajar bahasa asing yang dirancang khusus untuk membantu kamu menguasai kemampuan Listening, Reading, Writing, dan Speaking.
Dengan pengajar berpengalaman, materi berkualitas, dan simulasi tes yang mendalam, kami siap membantu kamu untuk meraih skor terbaik.
Bersama Ultimate Education, wujudkan impianmu untuk sukses dalam tes bahasa Inggris dan raih peluang lebih besar di masa depan.
Hubungi kami hari ini dan jadwalkan konsultasi gratis untuk memulai perjalananmu!