5 Perbedaan Utama antara JLPT dan JFT, Apa Saja?
Bagi kamu yang berencana untuk tinggal, bekerja, atau melanjutkan studi di Jepang, kemampuan berbahasa Jepang menjadi salah satu syarat penting yang harus dipenuhi.
Ada dua ujian yang sering dihadapi oleh calon ekspatriat di Jepang, yaitu JLPT (Japanese Language Proficiency Test) dan JFT (Japanese-Focused Test).
Meskipun keduanya digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Jepang, format dan fokus kedua ujian ini ternyata sangat berbeda. Artikel ini akan membahas lima perbedaan utama antara JLPT dan JFT yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: 7 Langkah Mudah Meningkatkan Skor TOEIC dalam Waktu Singkat
1. Tujuan Kedua Tes
JLPT dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang secara umum. Ujian ini lebih bersifat akademis dan sering digunakan oleh orang yang ingin melanjutkan pendidikan, baik di sekolah menengah, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan lainnya di Jepang.
Selain itu, JLPT juga sering digunakan oleh mereka yang ingin bekerja di Jepang, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan visa kerja. Terutama untuk posisi yang membutuhkan penguasaan bahasa Jepang tingkat tinggi.
Ujian JLPT menilai pemahaman secara keseluruhan terhadap kosakata, kanji, tata bahasa, serta kemampuan mendengarkan dan membaca.
Sedangkan JFT Basic dirancang khusus untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang dalam konteks komunikasi sehari-hari di lingkungan kerja, terutama bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang dengan visa Tokutei Ginou (Visa Keahlian Khusus).
FT Basic lebih terfokus pada kemampuan praktis dalam berkomunikasi dalam situasi sehari-hari, baik secara formal maupun informal. Ujian ini lebih menekankan pada kemampuan berbicara dan berinteraksi dalam lingkungan profesional atau pekerjaan.
2. Titik Berat: Apa yang Lebih Diutamakan dalam Setiap Ujian?
Fokus utama dalam ujian JLPT adalah kemampuan dalam pemahaman bacaan dan pendengaran. Ujian ini menguji kemampuan kamu dalam memahami teks tertulis dan percakapan dalam bahasa Jepang yang relatif formal.
Oleh karena itu, JLPT lebih mengedepankan keterampilan dalam membaca teks, memahami kosakata, kanji, serta menguji pemahaman terhadap struktur kalimat yang lebih kompleks.
Sebaliknya, JFT Basic menitikberatkan pada kemampuan komunikasi sehari-hari yang digunakan dalam situasi profesional atau sosial. Dalam ujian ini, kamu akan diuji bagaimana cara berkomunikasi dalam percakapan sehari-hari, (misalnya, saat berinteraksi dengan teman atau kolega).
Keterampilan berbicara, mengungkapkan pendapat, dan memahami percakapan langsung akan lebih banyak diuji pada JFT.
3. Jadwal Penyelenggaraan: Kapan Ujian Dilakukan?
Ujian JLPT diselenggarakan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Juli dan Desember. Ujian ini diadakan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Setiap ujian JLPT memiliki lima level, mulai dari yang paling dasar (N5) hingga yang paling mahir (N1). Meskipun ada dua jadwal ujian dalam setahun, JLPT memiliki periode yang lebih terbatas.
Baca juga: Strategi Ampuh Sebelum Menghadapi Ujian EPS TOPIK, Apa Saja ?
Berbeda dengan JLPT, JFT Basic diselenggarakan lebih sering, yaitu enam kali dalam setahun, dengan ujian yang diadakan pada bulan-bulan ganjil.
Hal ini memberi lebih banyak kesempatan bagi peserta untuk mengikuti ujian pada waktu yang lebih fleksibel, sesuai dengan kesiapan mereka. JFT Basic juga biasanya lebih cepat diakses, karena prosesnya sudah berbasis komputer, dan hasil ujian bisa didapatkan dalam waktu yang lebih singkat.
4. Metode Pelaksanaan Ujian: Manual vs. Berbasis Komputer
Pelaksanaan ujian JLPT masih menggunakan metode manual di mana peserta mengisi jawaban mereka pada lembar kertas yang disediakan.
Meskipun ujian ini sudah cukup terstandardisasi dan dapat diikuti di banyak lokasi di seluruh dunia, proses pengoreksian dan perhitungan nilai masih dilakukan secara manual.
Di sisi lain, JFT Basic sudah menggunakan sistem berbasis komputer untuk pelaksanaannya. Peserta mengerjakan ujian langsung melalui komputer, yang memungkinkan ujian berjalan lebih efisien.
Proses ujian yang lebih modern ini tidak hanya mempermudah peserta, tetapi juga memungkinkan pengumuman hasil ujian lebih cepat.
5. Kriteria Level
JLPT memiliki lima level yang berbeda, yaitu N5, N4, N3, N2, dan N1. Setiap tingkat bertujuan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan dalam berbagai aspek bahasa Jepang, mulai dari kosakata, tata bahasa, kanji, hingga pemahaman mendengarkan dan membaca.
N5 adalah level paling dasar, sedangkan N1 adalah level tertinggi yang menunjukkan kemampuan bahasa Jepang hampir setara dengan penutur asli.
Di sisi lain, JFT Basic memiliki enam level yang lebih terperinci, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Setiap level ini mengukur kemampuan komunikasi dalam konteks yang lebih praktis dan spesifik, terutama dalam lingkungan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, level A1 dan A2 lebih fokus pada kemampuan dasar dalam berkomunikasi, sementara level B1 dan B2 menguji kemampuan berbicara dan mendengarkan yang lebih kompleks.
Level C1 dan C2 mengukur kemampuan komunikasi yang sangat mahir dan lebih menekankan pada aspek profesional dan sosial dalam bahasa Jepang.
Baca juga: 10 Topik yang Sering Muncul di IELTS Speaking Test
Walaupun JLPT dan JFT Basic sama-sama digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang, keduanya memiliki tujuan, fokus, dan format yang berbeda.
JLPT lebih cocok bagi mereka yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di Jepang dengan mengutamakan penguasaan bahasa secara keseluruhan.
Sedangkan JFT Basic lebih menekankan pada kemampuan bahasa Jepang untuk komunikasi sehari-hari di lingkungan kerja.
Jika kamu tertarik untuk mempersiapkan ujian JLPT atau JFT Basic dengan cara yang lebih terstruktur dan efektif, Ultimate Education menyediakan kursus untuk membantu kamu untuk mencapai hasil terbaik.
Dengan bimbingan dari pengajar berpengalaman, kamu akan dipandu untuk menguasai materi ujian dengan lebih terfokus dan siap menghadapi tantangan ujian tersebut.
Tag:bahasa jepang, jlpt, persiapan jlpt