5 Hal ini Sangat Umum di Indonesia Tapi Dilarang Keras di Jerman

Bagi masyarakat Indonesia yang berencana tinggal, kuliah, atau bekerja di Jerman, penting untuk memahami bahwa aturan dan norma sosial di sana bisa sangat berbeda.

Hal-hal yang mungkin dianggap biasa atau sepele di Indonesia, ternyata bisa berujung pada teguran keras, denda, bahkan masalah hukum di Jerman.

Jerman dikenal sebagai negara yang sangat menghargai keteraturan, disiplin, dan tanggung jawab sosial. Pemerintah dan masyarakatnya menjunjung tinggi aturan-aturan hukum yang berlaku, bahkan untuk hal-hal yang mungkin terlihat remeh bagi sebagian orang.

Oleh karena itu, sebagai warga asing, sangat penting untuk menghormati dan mematuhi aturan-aturan yang ada, agar tidak terlibat masalah yang bisa merugikan.

Berikut adalah lima kebiasaan umum di Indonesia yang sebaiknya ditinggalkan jika kamu ingin tinggal atau berkunjung ke Jerman:

Baca juga: Kampus Bergengsi Dunia yang Memiliki Program Kuliah Online

1. Menyeberang Jalan Sembarangan (Jaywalking)

Di Indonesia, menyeberang jalan di sembarang tempat bukanlah pemandangan yang asing. Banyak orang yang memilih cara cepat tanpa memperhatikan rambu atau zebra cross. Namun di Jerman, kebiasaan ini termasuk pelanggaran yang cukup serius.

Masyarakat Jerman sangat menghargai aturan lalu lintas, bahkan sebagai pejalan kaki. Jika kamu menyeberang jalan tidak pada tempatnya atau saat lampu lalu lintas masih merah untuk pejalan kaki, kamu bisa dikenai denda.

Lebih dari itu, tindakan tersebut bisa mengganggu pengguna jalan lain dan dianggap membahayakan keselamatan. Bahkan anak kecil di Jerman diajarkan sejak dini untuk menunggu lampu hijau sebelum menyeberang jalan.

Bagi orang dewasa, melanggar aturan ini juga bisa memberikan contoh buruk bagi anak-anak, sehingga masyarakat sekitar pun bisa menegur atau melaporkannya.

2. Membuang Sampah Sembarangan

Sampah di Indonesia seringkali masih menjadi masalah besar, terutama karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Namun, jangan pernah coba-coba melakukan hal ini di Jerman.

Buang sampah sembarangan di tempat umum, bahkan puntung rokok atau permen karet, bisa berakibat pada denda yang besar. Jerman memiliki sistem pengelolaan sampah yang sangat ketat dan terstruktur.

Mereka juga sangat serius dalam hal daur ulang dan pemisahan sampah berdasarkan jenisnya, seperti organik, kertas, plastik, dan kaca.

Selain membuang sampah pada tempatnya, kamu juga harus memahami sistem daur ulang di Jerman. Kesalahan dalam membuang sampah ke tempat yang salah pun bisa membuat kamu ditegur, baik oleh pihak pengelola gedung atau bahkan oleh tetangga.

3. Berisik Saat Tengah Malam

Di Indonesia, suara kendaraan, musik keras, atau bahkan hajatan dengan sound system besar di malam hari mungkin dianggap hal biasa. Tapi di Jerman, kamu harus sangat memperhatikan tingkat kebisingan, terutama di waktu-waktu tertentu.

Jerman memiliki aturan “Ruhezeit” atau waktu tenang, yang umumnya berlaku dari pukul 10 malam hingga pukul 6 pagi di hari kerja, dan sepanjang hari Minggu serta hari libur nasional.

Baca juga: 6 Budaya Unik di Harvard yang Bikin Mahasiswa Gak Bisa Move On

Pada waktu-waktu ini, segala bentuk aktivitas yang menimbulkan suara bising, seperti menyedot debu, mengebor, bermain musik keras, atau bahkan mencuci pakaian dengan mesin yang berisik, bisa dianggap melanggar aturan.

Jika kamu tinggal di apartemen atau kompleks perumahan, kemungkinan besar akan ada aturan tertulis mengenai waktu tenang ini. Melanggar ketentuan ini bisa membuatmu ditegur oleh tetangga atau bahkan dilaporkan ke pengelola gedung atau pihak berwenang.

4. Merokok di Tempat Umum

Merokok di tempat umum masih sering ditemui di Indonesia, baik di jalanan, taman, bahkan warung makan. Di Jerman, peraturan merokok sangat ketat, dan kamu harus sangat berhati-hati jika ingin merokok di tempat umum.

Merokok dilarang di dalam gedung publik seperti stasiun, pusat perbelanjaan, rumah sakit, transportasi umum, dan bahkan beberapa restoran.

Banyak area yang memiliki tanda larangan merokok secara eksplisit, dan pelanggaran terhadap aturan ini bisa dikenai denda yang tidak sedikit.

Di beberapa kota, taman bermain anak-anak juga termasuk area bebas rokok. Bahkan, merokok di dekat orang lain, terutama anak-anak dan wanita hamil, bisa dianggap tidak sopan atau menyinggung perasaan mereka.

Jika kamu adalah perokok, pastikan untuk hanya merokok di area khusus yang memang disediakan, seperti smoking area, atau tanya lebih dulu apakah kamu boleh merokok di tempat tersebut.

5. Parkir di Sembarang Tempat

Parkir sembarangan sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Namun di Jerman, tempat parkir diatur sangat rapi dan ketat. Salah parkir bukan hanya soal ketertiban, tapi juga menyangkut hak pengguna jalan lain dan keselamatan umum.

Jika kamu parkir di tempat yang tidak diizinkan, seperti trotoar, jalur sepeda, atau depan pintu masuk gedung, maka kamu bisa dikenai denda atau bahkan diderek.

Di beberapa kasus, mobil yang parkir sembarangan bisa mengganggu ambulans atau kendaraan darurat lainnya, dan itu bisa menjadi pelanggaran serius.

Parkir di Jerman juga menggunakan sistem tiket dan jam parkir. Kamu harus memperhatikan apakah parkir tersebut berbayar, berapa lama waktu maksimal parkir, dan apakah kamu harus meletakkan tanda parkir di dashboard mobil.

Mengabaikan hal-hal kecil seperti ini bisa membuatmu kena tilang.

Mengapa Aturan Ini Penting?

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa hal-hal yang terlihat “sepele” ini begitu diperhatikan di Jerman? Jawabannya sederhana! Yaitu untuk menjaga keteraturan, kenyamanan bersama, dan keamanan masyarakat.

Negara seperti Jerman dibangun di atas rasa tanggung jawab individu terhadap lingkungan dan sesama.

Setiap warga diharapkan menjadi bagian dari sistem sosial yang saling menghargai dan tertib. Ini adalah cerminan dari budaya disiplin yang menjadi ciri khas masyarakat Jerman.

Tips Agar Tidak Terjebak Masalah Saat di Jerman

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kanada Cocok untuk Menjadi Tujuan Studi

  1. Pelajari aturan setempat sebelum berangkat. Jangan hanya fokus pada budaya akademik atau pekerjaan saja, tapi juga pahami norma sosial dan kebiasaan masyarakat Jerman.
  2. Perhatikan tanda dan petunjuk umum. Banyak peraturan yang sudah disampaikan lewat tanda, simbol, atau papan informasi.
  3. Jangan ragu bertanya. Jika kamu tidak yakin apakah suatu hal tersebut diperbolehkan, lebih baik bertanya kepada orang lokal atau teman yang sudah berpengalaman.
  4. Hormati privasi dan hak orang lain. Ini sangat penting dalam masyarakat Eropa, termasuk Jerman.

Siap Kuliah atau Tinggal di Jerman? Persiapkan Diri dengan Matang

Untuk kamu yang berencana melanjutkan pendidikan ke Jerman, ada satu hal lagi yang tidak boleh kamu abaikan, apalagi kalau bukan kemampuan bahasa Jerman.

Salah satu syarat utama agar bisa kuliah di universitas Jerman adalah lulus tes kemampuan bahasa, seperti TestDaF. Nah, kalau kamu merasa bingung mulai dari mana, tidak perlu khawatir.

Ultimate Education hadir sebagai solusi terbaik untuk kamu yang ingin belajar bahasa Jerman dengan efektif dan efisien. Kami menyediakan kursus bahasa Jerman dari level dasar hingga lanjutan, serta program bimbingan khusus untuk persiapan TestDaF.

Dengan pengajar berpengalaman, materi yang up-to-date, dan metode pembelajaran interaktif, kami akan membantu kamu untuk menguasai bahasa Jerman dan memahami budaya serta aturan hidup di sana.

Tidak hanya kursus, Ultimate Education juga mendampingi proses pendaftaran universitas, pengurusan visa, hingga adaptasi budaya.

Kalau kamu serius ingin sukses kuliah di Jerman, yuk mulai langkahmu bersama Ultimate Education – tempat kursus dan bimbingan TestDaF terbaik di Indonesia!